Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Konflik Melebar! Kini Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Ancam Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Rusia, Efek Vladimir Putin Akui Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk

Foto : Getty Images/Stefanie Loos-Pool

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengancam akan memutus hubungan diplomatik dengan Rusia. Ini merupakan bentuk kegeraman Zelensky setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kemerdekaan wilayah separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina yakni Donetsk dan Luhansk.

"(Saya) menerima permintaan dari Kementerian Luar Negeri untuk mempertimbangkan masalah pemutusan hubungan antara Ukraina dengan Federasi Rusia," kata Zelensky dikutip AFP, Selasa (23/2).

"Saya sekarang akan memeriksa dan mengerjakan masalah ini, segera setelah konferensi pers," lanjutnya.

Zelensky menyatakan, pengakuan Putin terhadap dua wilayah di Ukraina Timur merupakan langkah pertama Rusia untuk melancarkan agresi militer ke Ukraina yang sudah direncanakan. Ia mengingatkan tindakan tersebut memicu sanksi dari negara-negara Barat.

Adapun sanksi yang diharapkan Zelensky atas pengakuan Putin tersebut. Salah satunya, ia meminta proyek jalur pipa yang menyalurkan gas Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik dihentikan.

"(Saya meminta) penghentian total proyek Nord Stream 2," ucapnya.

Sejauh ini, pipa tersebut belum beropreasi meski sudah selesai dibangun.

Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku geram terhadap Rusia dan menyebutnya telah melanggar kedaulatan negaranya. Ini dikarenakan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina bagian timur yang memisahkan diri yakni Donetsk dan Luhansk pada Senin, 21 Februari 2022.

Selain itu, Zelensky juga menegaskan Ukraina menolak keras untuk menyerahkan wilayahnya kepada Rusia.

Zelensky menyebut perbuatan Rusia tersebut menghentikan perundingan damai Minsk yang bertujuan mengakhiri konflik separatis di wilayah Ukraina bagian timur. Ia menegaskan, sejauh ini Ukraina tengah berusaha menyelesaikan krisis melalui diplomasi, namun ia menyatakan negaranya siap untuk menghadapi jalan panjang untuk menuntaskan krisis.

"Kami berkomitmen pada jalan damai dan diplomatik, kami akan mengikutinnya dan hanya itu," kata Zelensky dikutip Selasa (22/2).

"Tapi kami berada di tanah kami sendiri, kami tidak takut pada apapun dan siapapun, kami tidak berutang apapun kepada siapapun, dan kami tidak akan memberikan apapun kepada siapapun," lanjutnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top