
Kondisi Paus Fransiskus Semakin Baik, Bisa Bernapas tanpa Alat Bantu
Vatikan merilis foto pertama Paus Fransiskus sejak dirawat di RS, memperlihatkan dia duduk di kursi roda di kapel.
Foto: VatikanVATICAN CITY – Kondisi Paus Fransiskus semakin membaik. Ia menghabiskan beberapa saat untuk bernapas sendiri, kata Vatikan pada hari Senin (17/3), sehari setelah menerbitkan foto pertamanya sejak dirawat di rumah sakit selam sebulan.
Kepala Gereja Katolik itu telah berada di rumah sakit Gemelli di Roma sejak 14 Februari, dirawat karena pneumonia di kedua paru-parunya.
Setidaknya selama dua minggu, Francis telah mengganti masker oksigen di malam hari dengan kanula, tabung plastik yang dimasukkan ke lubang hidungnya yang mengalirkan oksigen aliran tinggi, pada siang hari.
Kini, untuk pertama kalinya, ia beralih ke aliran yang dikurangi dan "untuk saat-saat tertentu, mungkin pendek, Paus dapat bernapas tanpa (bantuan aliran) oksigen", kata kantor pers Vatikan dalam pengarahan malam.
Fransiskus, yang telah menjadi Paus sejak Maret 2013, menderita beberapa krisis pernafasan di rumah sakit, yang menimbulkan kekhawatiran akan keselamatan jiwanya. Namun kondisinya berangsur membaik dalam dua minggu terakhir.
Kantor pers Vatikan mengatakan pada hari Senin, kondisi Paus tetap stabil, dan ia menghabiskan harinya dengan menjalani fisioterapi, berdoa, beristirahat, dan bekerja.
Buletin medis formal berikutnya mengenai kesehatannya akan diberikan "paling cepat Rabu malam", tambahnya.
Vatikan pada Minggu malam merilis foto pertama Paus asal Argentina itu sejak ia dirawat, memperlihatkan dia duduk di kursi roda di kapel di lantai 10 Gemelli, tempat terdapat kamar khusus kepausan.
Dikatakan, foto diambil pagi itu. Diambil dari belakang sisi kanan Fransiskus, wajahnya tidak terlihat sepenuhnya tetapi matanya terbuka dan tidak ada kanula.
Paus tidak terlihat di depan umum selama lebih dari sebulan, tetapi telah mengeluarkan pernyataan tertulis, termasuk satu pernyataan pada hari Minggu yang mengakui kesehatannya yang rapuh .
"Saya berbagi pemikiran ini dengan Anda saat saya menghadapi masa pencobaan, dan saya bergabung dengan begitu banyak saudara-saudari yang sedang sakit: rapuh, saat ini, seperti saya," tulis Fransiskus.
"Tubuh kita memang lemah, tetapi meski begitu, tak ada yang dapat menghalangi kita untuk mengasihi, berdoa, memberi diri, dan saling mendukung, dalam iman, memancarkan tanda-tanda harapan," imbuhnya.
Paus Fransiskus menderita berbagai masalah kesehatan yang semakin meningkat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi ini merupakan rawat inap yang terlama dan paling serius selama masa kepausannya.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Pemko Pekanbaru Tetap Pantau Kebutuhan Warga Terdampak Banjir
- 3 Empat Kecamatan Dilanda Banjir, Pemkab Kapuas Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
- 4 Wakil Ketua DPR lepas 100 bus Mudik Basamo ke Sumbar
- 5 Produktivitas RI 10 Persen di Bawah Rata-Rata Negara ASEAN