Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pelestarian Lingkungan

Kondisi Hutan Lindung Angke Memprihatinkan

Foto : Koran Jakarta/Wahyu AP

Sensus Burung l Siswa SD Al Hikmah Jakarta dengan antusias mengikuti kegiatan sensus burung air (Asian Waterbird Census 2019), di Hutan Lindung Angke Kapuk Jakarta, Sabtu (19/1). Kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan KEHATI ini bertujuan memberikan edukasi kepada generasi muda untuk mengenal dan mencintai keanekaragaman hayati Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kondisi Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara, sangat memprihatinkan. Sebagai muara yang menjadi tempat menampung sampah yang dibuang sembarangan dari 13 sungai di sekitarnya, kondisi sampah di kawasan hutan lindung ini memang memprihatinkan.

Padahal dengan banyaknya sampah itu akan membuat biota laut tercemar dan mengurangi keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.

"Banyaknya sampah ini mempengaruhi keberadaan burung air. Tidak jarang sampah ini dimakan burung air atau karena mereka makannya ikan, kualitas ikannya jelek karena airnya tercemar. Tapi memang di sini ada pemulihan habitat," kata pegiat gerakan anak muda pecinta keanekaragaman hayati Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI bagian edukasi dan outreach, Ahmad Baihaqi (Abay), seusai melakukan sensus di Hutan Lindung Angke Kapuk, Jakarta Utara, akhir pekan lalu.

Menurut dia, banyak faktor yang bisa membuat perbaikan habitat ini terjadi, yang paling utama tentunya peran kebijakan pemerintah. "Pemprov DKI bisa mengambil sampah dari sini, kalau enggak diangkat bayangkan akan seperti apa air yang tercemar, biota laut yang jadi sumber makan ikan mati, mempengaruhi keberadaan burung air. Kebijakan pemerintah berperan penting di sini," ucap dia.

Meski demikian, Abay menilai perlunya perhatian lebih dari pemerintah dalam mengelola hutan lindung, karena jika ditata dengan baik keberadaan hutan lindung ini bisa menjadi nilai lebih. "Bisa jadi ekowisata atau tempat riset. Mahasiswa, peneliti datang ke sini. Banyak manfaat hutan mangrove di Jakarta," ucap dia.
Halaman Selanjutnya....

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top