Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Pendidikan

Kompetensi Pembelajaran saat Pandemi Harus Ditingkatkan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pandemi Covid-19 menjadi tantangan menjelang penyelenggaraan program asesmen siswa internasional atauProgramme for International Student Assessment(PISA) pada 2020. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berharap bisa meningkatkan kompetensi pembelajaran di masa pandemi.

"Di Indonesia, meski pembelajaran tetap terselenggara secara dalam jaringan (daring), tapi masih belum optimal dan ancaman learning loss kian nyata. Untuk itu dibutuhkan terobosan-terobosan," kata DirekturSMA Kemendikbud, Purwadi Sutanto, dalam media gathering Zenius dan Fortadik, di Jakarta, Rabu (21/4).

Purwadi menjelaskan hasil PISA tahun 2018 menunjukkan 70 persen siswa di Indonesia berada di bawah kompetensi minimal. Mempertahankan hasil tersebut pada PISA Maret 2022 sebenarnya sudah luar biasa mengingat pembelajaran terkendala pandemi Covid-19.

"Kita agak cemas ini untuk meningkatkan kompetensi anak kita terutama di tengah pandemi. Di 2022 bisa mempertahankan ini saja sudah luar biasa, jangan-jangan turun paling buncit," jelasnya.

Sebagai gambaran, hasil PISA tahun 2018 menunjukkan Indonesia masih berada di posisi rendah. Untuk skor membaca Indonesia menduduki peringkat 72 dari 77 negara, lalu skor matematika ada di peringkat 72 dari 78 negara, dan skor sains di peringkat 70 dan 78 negara.

Peran Guru

Lebih jauh Purwadi menilai guru berperan penting dalam menentukan hasil pembelajaran. Bahkan kompetensi guru berpengaruh menentukan hasil asesmen PISA mengingat standar PISA dengan standar nasional di Indonesia masih berbeda, selain kompetensi guru di Indonesia memang masih rendah.

"Angka kompetensi guru masih rendah. Ini pekerjaan rumah buat kita renungkan bersama mengingat skor PISA kita 2018 terakhir," katanya.

Purwadi menjelaskan kehadiran Asesmen Nasional bisa jadi salah satu cara untuk mengintervensi peningkatan kompetensi. Keberadaan Asesmen Nasional juga bisa merefleksi hasil pembelajaran dalam rangka memperbaiki proses penyampaian materi pembelajaran.

Pada kesempatan tersebut, Chief Education Officer Zenius, Sabda PS, mengatakan penyampaian materi terutama yang berkaitan numerasi, literasi, dan sains, bukan menekankan pada materi-materi dalam mata pelajaran, tapi lebih untuk mendorong metodologi berpikir ilmiah bagi peserta didik. Sebagai Startup Edutech, pihaknya berkomitmen dan berupaya mewujudkan Indonesia yang lebih cerdas, cerah, dan asyik. ruf/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top