Komoditas Pertanian Lampung Dukung Ketahanan Pangan Nasional
Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi
Foto: ANTARABANDARLAMPUNG - Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi, mengatakan provinsi yang dipimpinnya merupakan salah satu daerah penghasil komoditas pertanian strategis yang menjadi pendukung ketahanan pangan nasional.
"Provinsi Lampung memiliki kekayaan alam yang sangat luar biasa, mulai dari hasil laut sampai pertanian. Keunikan alam Lampung membuat provinsi ini memiliki komoditas unggul yang melimpah. Tanahnya yang subur membuat apa saja yang ditanam memiliki kualitas baik," kata Gubernur Arinal, di Bandarlampung, Sabtu (5/8).
Selain pangan, katanya, komoditas unggulan Lampung lainnya yaitu sektor perkebunan menyumbang nilai ekspor yang tinggi dan secara langsung membantu perekonomian negara.
Seperti dikutip dari Antara, Arinal mengatakan komoditas unggulan perkebunan Lampung, antara lain kopi robusta, lada hitam, kakao, karet, kelapa dalam, kelapa sawit, dan tebu.
Namun menurut Gubernur, sinergi dan konsolidasi segenap pihak, tetap harus dilakukan secara simultan, baik di sektor hulu maupun hilir, karena masih ada tantangan dan hambatan yang harus dihadapi dalam mewujudkan sistem perekonomian yang stabil dan berkelanjutan.
"Saya berharap semua stakeholder memberikan masukan dalam rangka mendorong dan menjaga pertumbuhan ekonomi Lampung, khususnya terkait upaya-upaya yang dapat memacu peningkatan komoditas unggulan Lampung," katanya.
Peran Strategis
Pada sisi lain, Arinal menjelaskan Lampung mempunyai peran strategis dalam pembangunan ekonomi baik pada tingkat regional maupun nasional. "Potret perekonomian Lampung menunjukkan tren positif, bahkan pada triwulan II tahun 2022, pertumbuhan mencapai 9,12 persen (q-to-q) dan menjadi yang tertinggi se-Indonesia," ujarnya.
Ia menambahkan pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Lampung triwulan I secara tahunan tumbuh lebih tinggi dari rata-rata Sumatera, dan untuk triwulanan Lampung menjadi satu-satunya provinsi di Sumatera yang menikmati pertumbuhan ekonomi positif, sementara sembilan provinsi lainnya mengalami kontraksi atau pertumbuhan negatif.
Sebelumnya, Arinal meminta hilirisasi komoditas lokal di daerahnya terus dikembangkan sehingga dapat meningkatkan nilai tambahnya.
"Provinsi Lampung memiliki berbagai komoditas perkebunan, pangan, dan hortikultura yang memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Seperti tebu, lada, kakao, sawit, pisang, nanas, singkong, jagung, padi, dan sayur mayur yang merupakan komoditas unggulan yang ada di Provinsi Lampung," ujar Arinal.
Ia pun meminta upaya lebih fokus dalam pelaksanaan hilirisasi komoditas lokal unggul di daerahnya untuk meningkatkan nilai tambah bagi petani. "Lampung ini cukup berpotensi, seperti kakao di sini ditanam bahan mentahnya, tetapi pengolahan menjadi cokelat ada di provinsi lain, ini sangat disayangkan. Jadi, semua harus berfokus membicarakan tentang hilirisasi komoditas lokal kita, sebab kalau produk ditangani dengan benar maka akan menambah nilai ekonomi juga," katanya.
Gubernur menambahkan pengelolaan komoditas asli Lampung itu harus terus ditingkatkan dari sisi kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan. "Pengelolaan komoditas-komoditas ini perlu ditingkatkan agar kuantitas dan kualitas produk yang dihasilkan meningkat. Selain kuantitas dan kualitas produk, harga komoditas pertanian harus dijaga stabilitasnya agar kesejahteraan petani tidak turun," katanya.
Dalam pelaksanaan hilirisasi komoditas lokal Lampung, dia pun mengajak semua pihak ikut serta dalam melaksanakannya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Arsenal Berambisi Lanjutkan Tren Kemenangan di Boxing Day
- 2 Gerak Cepat, Pemkot Surabaya Gunakan Truk Tangki Sedot Banjir
- 3 Presiden Prabowo: Koruptor Tak Rela Pemerintah Perbaiki Sistem
- 4 Putin Sebut Pertahanan Rusia Tangkal Serangan Drone Ukraina Selama Pendaratan AZAL
- 5 Untung Bisa Ketahuan, Polres Probolinggo Temukan Dua Sopir Jeep Bromo Positif Narkoba
Berita Terkini
- Pemerintah Pastikan Keamanan Taman Nasional Komodo Selama Masa Liburan
- Korban Tewas Capai 122 Orang, Kemlu RI: Tak Ada Penumpang WNI dalam Kecelakaan Pesawat di Korsel
- KAI: Penjualan Tiket KA Jarak Jauh dan Lokal Capai 2,9 Juta Penumpang
- CEO Jeju Air Minta Maaf Secara Terbuka kepada Para Korban Kecelakaan Pesawat
- Baru Dirilis Sehari, Serial 'Squid Game 2' Teratas di Netflix Global