Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Komitmen Pemerintah Atasi Polusi Udara Jakarta

Foto : ANTARA/Aditya Pradana Putra

Foto udara di Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Dengan banyaknya aktivitas luar ruangan, Livia Kristianti (27) yang berprofesi wartawan, mengalami batuk dan pilek berkepanjangan. Gejala yang dirasakan mengarah pada indikasi ISPA berdasarkan obat-obat yang diberikan oleh dokter. Awalnya dia mengira sakitnya hanyalah batuk biasa karena fisik yang kelelahan, namun setelah berjalan satu pekan, batuknya kian tak mereda yang membuat dirinya memeriksakan diri ke dokter.

Lagi-lagi sama. Dokter menyebutkan udara yang tak sehat hingga kondisi fisik yang tak prima membuat Livia mengalami ISPA. "Napas memang jadi lebih susah. Ini memang memang faktornya karena udara jelek dan badan yang tak prima," ujarnya.

Chintya Gessinovita (31) warga Depok yang memiliki anak usia 4 tahun juga merasakan hal sama. Buruknya kualitas udara ditambah kemarau yang berkepanjangan membuat anaknya mengidap ISPA, bahkan harus mendapatkan terapi uap untuk meredakan ISPA.

Cuaca panas, polusi, dan kekurangan cairan menjadi faktor utama infeksi tersebut. Sebab, satu keluarga di rumahnya tidak ada yang mengalami gangguan ISPA.

Selain diberikan obat-obatan untuk meredakan batuk dan pilek, dokter juga menyarankan kepada ibu untuk mencukupi asupan air minum kepada sang anak. Asupan air dapat membantu proses penyembuhan ISPA, baik untuk anak maupun dewasa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Gembong

Komentar

Komentar
()

Top