![Kolaborasi Buku dan Teknologi](https://koran-jakarta.com/images/article/phph_jdul_resized.jpg)
Kolaborasi Buku dan Teknologi
![Kolaborasi Buku dan Teknologi](https://koran-jakarta.com/images/article/phph_jdul_resized.jpg)
"Takutnya viewer nggak ngerti yang kita omongin kalau asal ngomong," ujar dia yang biasa mengunggah tentang review buku, rekomendasi buku, vlog tentang event sampai tipstips seputar buku. Sedangkan Ayom membutuhkan persiapan yang tergolong panjang untuk menggugah content videonya.
Persiapan tersebut dimulai dari mengumpulkan poin yang ingin dibahas, membuat script lalu membaca ulang, setting kamera dan lighting, merapikan kamar sebagai background, take video, editing, membuat thumbnail, membuat judul dan caption baru setalah mengupload dan membagikan video. Kamar menjadi ruang favorit dalam pembuatan video. Karena di kamar, mereka dapat mengekspresikan diri lebih bebas.
Meski kamar tergolong sepi, bukan berarti bebas hambatan. Suara yang menembus kamar kerap mengganggu jalannya proses pengambilan gambar. Jika menghadapi situasi tersebut, proses pengambilan gambar harus dilakukan ulang. Karena video yang dihasilkan harus bebas dari suara yang tidak diperlukan kecuali suara content creator yang menceritakan tentang buku. Meskipun proses pengambilan gambar bukan tergolong mudah namun mereka tidak putus asa untuk melakukan proses pengambilan gambar. din/E-6
Butuh Niat untuk Membaca Semua Koleksi
Ada kebanggaan ketika mendapatkan buku yang diincar ataupun buku dengan harga murah. Hasrat membeli buku pun tak bisa dibendung namun buku yang terlanjur terbeli tak semua habis terbaca. Ungkapan tersebut muncul dalam salah satu channel anggota Booktube Indonesia. Setelah mempertontonkan setumbuk buku baru, booktuber lalu berujar.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya