Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral - Reformasi Tata Kelola Global Bakal Sulit Direalisasikan

Kolaborasi Atasi Tantangan Global

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Seperti diketahui, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam pidatonya di sidang ke-79 Majelis Umum PBB, Senin (23/9), menyampaikan urgensi bagi reformasi tata kelola global agar mampu menyasar tantangan zaman. Menurut Retno, kondisi rivalitas geopolitik dunia saat ini yang dibarengi dengan suramnya pemulihan ekonomi, serta krisis iklim dan energi membuat masyarakat global harus bersama dalam kolaborasi.

"Sayangnya, kita melihat kebalikannya. Kepercayaan dalam multilateralisme terus memudar dan efektivitasnya juga perlu dipertanyakan," kata Retno.

Dalam pidatonya, Menlu Retno menyoroti pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi berbagai isu global, seperti rivalitas geopolitik, pemulihan ekonomi, serta krisis iklim dan energi. "Perdamaian hanya dapat terwujud jika hukum internasional ditegakkan secara konsisten tanpa standar ganda," kata Menlu Retno.

Selain perdamaian, Menlu Retno juga menyoroti hak atas pembangunan yang adil dan merata, dengan menekankan pentingnya percepatan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030. "Diskriminasi perdagangan dan jebakan utang negara-negara berkembang harus dihentikan agar tidak ada negara yang tertinggal," ujarnya.

Menlu Retno juga menegaskan pentingnya reformasi tata kelola global yang lebih inklusif, termasuk reformasi Dewan Keamanan PBB dan sistem perdagangan multilateral, yang harus memperhatikan kepentingan negara-negara berkembang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top