Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kerja Sama Multilateral - Reformasi Tata Kelola Global Bakal Sulit Direalisasikan

Kolaborasi Atasi Tantangan Global

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Negara maju harus mau mendukung implementasi solusi dengan memberikan dukungan pendanaan, alih teknologi, dan pengembangan kapasitas negara berkembang.

JAKARTA - Negara-negara di dunia perlu meredakan ketegangan serta meningkatkan kolaborasi demi mengatasi tantangan ekonomi dan iklim di masa depan. Sebab, tanpa kerja sama persoalan global tak akan pernah terselesaikan.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa, merespons ajakan Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam pidatonya di hadapan forum Summit of The Future pada sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat (AS), awal pekan ini.

Fabby menegaskan tata kelola global perlu direformasi. Karena itu, institusi seperti United Nations Organization (PBB) dan World Trade Organization WTO perlu mereformasi tata kelolanya dengan memberikan kesempatan dan peran serta representasi lebih besar kepada negara-negara ekonomi baru atau emerging market.

Selain itu, tantangan global seperti perubahan iklim, penurunan keanekaragaman hayati, dan pelemahan ekonomi global serta penanggulangan kemiskinan memerlukan kerja sama multilateral yang melibatkan semua negara maju dan miskin.

"Di sini, negara maju harus mau mendukung implementasi solusi dengan memberikan dukungan pendanaan, alih teknologi, dan pengembangan kapasitas negara berkembang," ucap Fabby.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top