Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Konflik Yaman

Koalisi Saudi Ancam Balas Serangan Misil

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

RIYADH - Koalisi internasional pimpinan Arab Saudi yang tengah bertempur di Yaman melawan pemberontak Huthi, pada Senin (26/3) mengatakan bahwa serangan misil terhadap Arab Saudi merupakan sebuah eskalasi besar dan berbahaya yang mengancam keamanan regional dan internasional.

Juru bicara koalisi, Kolonel Turki Al-Maliki, dalam konferensi pers di Riyadh, mengatakan bahwa serangan misil terhadap Ibu Kota Arab Saudi merupakan pelanggaran hukum internasional dan menuding kelompok Huthi telah menyelundupkan senjata dari Iran.

Pihak koalisi mengancam akan membalas Tehran dan menuding mereka berada di balik gelombang serangan terhadap Kerajaan Bani Saud.
"Kami akan menggunakan hak untuk membalas Iran pada waktu dan tempat yang tepat," kata al-Maliki.

Militer Saudi pada Minggu (25/3) mengaku berhasil menggagalkan tujuh serangan misil, termasuk yang mengarah ke Riyadh. Serangan misil itu bertepatan dengan peringatan tiga tahun intervensi koalisi internasional pimpinan Arab Saudi terhadap Yaman.

Sambil menunjukkan sisa-sisa misil yang berhasil dirontokkan, pihak koalisi mengatakan bahwa analisis forensik menunjukkan misil tersebut berasal dari sekutu regional Huthi, Iran. "Misil yang diluncurkan dengan target wilayah Arab Saudi merupakan rudal yang diselundupkan dari Iran," kata al-Maliki.

"Iran telah menjadi semacam apendiks dalam komunitas internasional. Pilihannya adalah, mereka mengoreksi diri sendiri, atau masyarakat internasional yang akan memaksa mereka," kata dia.

Bantahan Iran

Al-Maliki menambahkan bahwa kelompok pemberontak Huthi telah menembakkan misil sebanyak 104 kali dengan sasaran Arab Saudi, sementara Iran menggunakan sebuah pelabuhan di Yaman untuk menyelundupkan senjata yang sama.

Dia juga mengatakan bahwa Huthi menggunakan Bandara Sanaa sebagai tempat pelatihan milisi dan sebagai basis untuk meluncurkan misil buatan Iran bernama Sayyad.

"Warga Yaman sudah banyak menderita karena intervensi dari Iran dan dukungan mereka terhadap kelompok Huthi untuk memaksakan kudeta," kata al-Maliki.

Sementara itu serangan misil yang mendarat di Riyadh telah menyebabkan satu korban tewas yaitu seorang warga sipil asal Mesir. Tiga orang buruh migran lain asal Mesir, yang berada di ruangan yang sama, menderita luka dan telah dirawat di rumah sakit. Sementara itu pihak Huthi mengatakan bahwa salah satu target serangan misil mereka adalah Bandara internasional King Khalid.

Dari sisi Iran, mereka sudah berkali-kali membantah telah mempersenjatai kelompok Huthi di Yaman, meski Amerika Serikat dan Arab Saudi mengaku punya bukti sebaliknya.

Ant/Arabnews/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top