Klinik UGM Jalankan 'Screening' Covid-19
Foto: UGM.AC.IDYOGYAKARTA - Klinik Korpagama UGM mulai menjalankan kegiat an screening bagi pasien infeksi dan non-infeksi yang datang ke klinik mereka di Jalan Agro No. 38 C, Bulaksumur. Klinik ini merupakan satu dari 4 klinik yang tengah dikembangkan se bagai Wahana Pendidikan Layanan Primer UGM. Kegiatan ini telah berlangsung sejak Senin (23/3) kemarin hingga situasi kembali normal nanti.
Manajer Wahana Pendidikan Layanan Primer UGM, Wahyudi Istiono, menyatakan pelayanan ini dijalankan dalam rangka mencegah penyebaran infeksi penyakit termasuk Covid- 19. "Model pelayanan ini untuk mencegah penularan infeksi nosokomial bakteri atau virus, termasuk Covid-19. Pelayanan ini rencananya akan dilakukan dari pukul 08.00 WIB s.d. pukul 14.00 WIB setiap hari kerja," katanya, Rabu (25/3)
Wahyudi menjelaskan mekanisme pelayanan klinik setelah screening dilakukan. Untuk pasien dengan gejala demam, batuk, pilek, sesak nafas, dan tanda infeksi lainnya yang sesuai gejala Covid-19 akan dilayani di tempat pemeriksaan semiterbuka dengan suhu sekitar 30° C. Sementara pasien penyakit tidak menular (PTM), baik yang kronis atau tidak akan ditangani di dalam gedung klinik dengan suhu 20°- 25° C. "Biasanya pasien PTM ini adalah lansia," ungkapnya.
Klinik tersebut, menurut Wahyudi, selama pelayanan akan melibatkan tim tenaga kesehatan yang terdiri dari 10 dokter umum, 4 dokter gigi, 3 perawat umum, 2 perawat gigi, 1 bidan, 1 apoteker, 1 asisten apoteker, 4 pegawai administrasi, dan 4 pekarya. Total ada 29 orang. Selain kelengkapan SDM, ia juga menyatakan bahwa klinik ini telah menyiapkan berbagai obat dan alat untuk perawatan pasien.
Buat APD
Di tengah meningkatnya kebutuhan alat pelindung diri (APD) yang tinggi akibat pandemik Virus Corona atau Covid- 19, CIMEDs (Center for Innovation of Medical Equipments and Devices) Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada membuat purwarupa pelindung wajah (face shield). Purwarupa pelindung wajah ini diperuntukan untuk para tenaga medis yang berhubungan langsung dengan pasien.
Ketua Tim Peneliti CIMEDs, Suyitno, mengatakan pelindung wajah ini diperlukan guna melindungi tenaga medis dari percikan cairan maupun hembusan nafas secara langsung dari pasien pengidap Covid-19. Purwarupa ini juga berguna untuk mencegah langsung dengan barang yang membahayakan muka. YK/AR-3
Penulis: Eko S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 2 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti
- 5 Marselino Ditemani Ole Romeny di Oxford United
Berita Terkini
- Lagu Lady Gaga ft Bruno Mars 'Die With a Smile' Puncaki Billboard Hot 100
- Perluas Layanan Purna Jual di 30 Kota, Oxone Sasar Pasar Horeca
- Mendikdasmen Nilai Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Berjalan Baik
- Jelang Australia Open, Osaka Putus dari Pacarnya Rapper AS Cordae
- Ongkos Haji 2025 Turun, DPR Pastikan Jemaah Tetap Dapat Pelayanan Maksimal