KLH: Hulu DAS Ciliwung Jadi Prioritas Restorasi Lingkungan
Situ Cikaret, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/6/2023).
Foto: ANTARAJAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) akan fokus pada pemulihan hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung yang menjadi salah satu prioritas dalam program restorasi lingkungan mengingat peran vitalnya sebagai daerah tangkapan air.
"Hulu DAS harus menjadi prioritas utama dalam program restorasi lingkungan. Penanaman kembali pohon-pohon yang memiliki kemampuan menyimpan cadangan air, seperti pohon endemik daerah pegunungan adalah langkah strategis," kata Menteri LH/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq dalam pernyataan di Jakarta, Jumat (17/1).
"Ini bukan hanya tentang menjaga keseimbangan ekosistem, tetapi juga memastikan keberlanjutan kehidupan masyarakat di hilir," tambahnya.
Pernyataan itu dikeluarkan setelah sebelumnya Menteri LH Hanif memimpin kegiatan penanaman pohon di dua lokasi yaitu kawasan Gunung Mas dan Titik Nol Kilometer Sungai Ciliwung di Telaga Saat, Jawa Barat, pada Kamis (16/1).
Dia menyoroti fungsi pohon di hulu DAS tidak hanya membantu mengurangi risiko erosi dan meningkatkan daya serap tanah, tapi juga menjaga keseimbangan debit air sungai terutama saat musim hujan.
Secara khusus tantangan utama dalam menyelamatkan DAS Ciliwung adalah konsistensi aksi nyata dalam implementasi kebijakan. Hal itu mengingat kawasan Puncak sudah menghadapi tekanan besar akibat alih fungsi lahan, pembangunan masif, dan degradasi lingkungan.
Sebanyak 72 persen wilayah DAS Ciliwung telah berubah menjadi lahan terbangun, sehingga mengurangi daya serap air dan meningkatkan risiko banjir di wilayah hilir seperti Jakarta.
Untuk itu kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, akademisi, organisasi masyarakat, dan individu, kata dia, sangat diperlukan.
"Dengan kerja sama semua pihak dan tekad yang kuat, kita bisa memulihkan Ciliwung menjadi tulang punggung ekologi Jakarta," ujar Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq.