KKP Perluas Jaringan Pasar Perikanan Eropa
Pertemuan Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP dengan Directorate General for Health and Food Safety (DG Sante) sebagai otoritas kompeten di Uni Eropa pada 30 September lalu.
Foto: Istimewa.JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengupayakan perluasan jaringan pasar dan keberterimaan produk perikanan Indonesia ke negara-negara di Eropa melalui sistem jaminan mutu dan keamanan hasil kelautan dan perikanan (SJMKHP). Peningkatan ekspor produk perikanan menjadi bagian dari target KKP yang sebentar lagi memasuki usia 25 tahun.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) KKP, Ishartini memaparkan, sejak akhir September lalu pihaknya menjalin kolaborasi dengan sejumlah otoritas kompeten Uni Eropa, serta melakukan pertemuan bilateral dengan berbagai otoritas negara di Benua Biru.
"Selama September-Oktober, kami selaku otoritas kompeten jaminan mutu produk perikanan berdialog serta bernegosiasi dengan otoritas kompeten dari berbagai negara untuk memastikan mutu dan kualitas produk perikanan Indonesia," kata Ishartini dalam jumpa pers bertajuk "Kerja Sama Tingkatkan Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan di Negara Eropa," Kamis (24/10).
Upaya ini dimulai dengan pertemuan Directorate General for Health and Food Safety (DG Sante) sebagai otoritas kompeten di Uni Eropa pada 30 September lalu. Dalam pertemuan ini, Ishartini menjabarkan restrukturisasi BPPMHKP serta proses penjaminan mutu dan keamanan hasil kelautan dan perikanan di hulu-hilir sesuai kebijakan serta standar nasional dan internasional.
"Kami berdialog dengan DG Sante dan meyakinkan bahwa produk Indonesia berkualitas dan bermutu, tentu kami berharap ekspor produk perikanan dari Indonesia bisa meningkat, mengingat baru memiliki pangsa pasar 1% di Uni Eropa," terang Ishartini.
Pada pertemuan tersebut, tambahnya, KKP mengajukan penambahan jumlah Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang bisa melakukan ekspor ke Uni Eropa. Ishartini mengungkap DG Sante menyambut positif kedatangan pihaknya sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kerja sama kedua belah pihak, dan memberikan bentuk jaminan terhadap mutu dan keamanan hasil kelautan dan perikanan Indonesia yang diekspor ke Uni Eropa.
BPPMHKP juga bertemu dengan Wageningen Food Safety Research (WFSR). Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan kerja sama dalam pengujian mutu dan keamanan pangan, terutama terkait dengan penerapan sample custody, teknologi DNA Barcoding, whole genome sequence, serta teknis uji cepat dan akurat Recombinase polymerase amplification (RPA)/CRISPR parameter mikrobiologi pangan.
Ishartini mengatakan, pengujian mutu dan keamanan pangan produk perikanan yang cepat dan akurat sangat penting dalam menjaga kualitas produk serta memenuhi standar keamanan pangan.
"Kedua pihak sepakat untuk melakukan pertemuan teknis lanjutan yang membahas ruang lingkup kerja sama antara WFSR dengan Laboratorium BPPMHKP," urainya.
Sebagai informasi, nilai impor perikanan Uni Eropa pada 2023 mencapai 36,15 miliar dollar AS. Sejak 2019-2023, rata-rata pertumbuhan impor Uni Eropa sebesar 3,6%.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Mohammad Zaki Alatas
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Stok BBM Nataru Aman, Pertamina Siapkan Layanan 24 Jam di 242 SPBU Jalur Tol dan Wisata
- 2 Apakah Ini Tanda Pilkada DKI Satu Putaran Saja, Pramono-Rano Menang Dalam Rekapitulasi Suara Tingkat Kota/Kabupaten
- 3 Wamenag: Presiden Prabowo Minta Biaya Haji 2025 Tetap Rasional dan Efisien
- 4 Ini Daftar Pemenang AMI Awards 2024, Salma Salsabil dan Sal Priadi Jadi Artis Solo Terbaik
- 5 Tersajinya "Derby" Jatim Persebaya vs Arema di Liga 1 Indonesia
Berita Terkini
- KPU DKI Minta Masyarakat Bersabar Tunggu Proses Hitung Suara Selesai
- Kesehatan Mental adalah Segalanya, Main Mesin Capit Bareng untuk Melawan Stres
- Terbukti Ampuh, Ini 9 Cara Mengobati Sakit Perut dengan Ramuan Herbal
- Hari Ini, KPU Jateng Gelar Rekapitulasi Suara Hasil Pilgub 2024
- 4 Festival Musim Dingin Paling Menarik di Eropa