KKP gelar IMAGO fair pertemukan pelaku usaha ikan hias dengan pasar

Jakarta - Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPPSDM???? KKP) menggelar pameran IMAGO Fair untuk mempertemukan pelaku budi daya ikan hias dan maggot ke dalam satu ekosistem pasar.

IMAGO Fair ini juga diharapkan menghasilkan puluhan perajin akuaskap baru dan ratusan taruna-taruni yang terampil dalam mengemas ikan hias.

"Ini menjadi salah satu upaya untuk mempertemukan pemangku kepentingandan praktisi untuk bersama-sama membangun industri ikan hias dan maggot(sejenis larva)," ucap Kepala Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) Yayan Hikmayani di Jakarta, Rabu.

Dalam pameran ini, lanjut dia, produk turunan maggot hingga berbagi pengetahuan (sharing knowledge) yang bertujuan menghasilkan berupa terbentuknya jejaring dan penyuplai ikan hias dan maggot ke industri.

Posisi ikan hias dan maggot saat ini menjadi sangat strategis dengan potensi yang sangat besar. Namun demikian, terdapat beberapa tantangan, seperti perlunya meningkatkan tak hanya produksi tapi juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan penggunaan teknologi, salah satunya teknologi maggot.

Menurutnya, hal ini ditangkap oleh BPPSDM melalui program terobosan perkampungan nelayan cerdas atau smart fisheries village (SFV), baik berbasis desa maupun berbasis unit pelaksana teknis (UPT).

"Konsep SFV baik yang ditingkat desa maupun UPT akan digunakan sebagai sarana pengembangan SDM baik dari aspek pendidikan, pelatihan dan penyuluhan serta sebagai sarana inkubasi bisnis untuk mencetak start up di bidang perikanan," ungkapnya.

Lebih jauhYayan menyebutSFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan yang berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

SFV juga mendukung program ekonomi biru yang tertuang dalam program prioritas KKP.