Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kita Memang Harus Berubah

A   A   A   Pengaturan Font

Jokowi lalu mewanti-wanti kepada jajarannya agar bekerja dengan benar. Karena, semua hal tersebut akan diawasi sendiri. Maksudnya, Jokowi akan mengecek dan memberikan sanksi apabila tidak sesuai dengan hasil pekerjaannya. Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan.

Selain itu, Jokowi juga menyinggung tahapan besar lain dalam kepemimpinannya ke depan seperti pembangunan Infrastruktur, penguatan sumber daya manusia (SDM) hingga pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ke depan, pembangunan infrastruktur akan dilanjutkan dengan lebih cepat dan menyambungkan infrastruktur besar tersebut, seperti jalan tol, kereta api, pelabuhan, serta bandara dengan kawasan-kawasan produksi rakyat.

Sementara itu, terkait pembangunan SDM akan dimulai dari menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi, kesehatan balita hingga kesehatan anak usia sekolah. Kualitas pendidikannya juga akan terus ditingkatkan dengan vocational training serta membangun lembaga Manajemen Talenta Indonesia.

Indonesia memang harus mengejar ketertinggalan dengan strategi yang jitu. Sebab, pada tataran makro, Indonesia menghadapi persaingan global yang tidak ringan, dan membutuhkan kerja keras untuk menjadi pemenang. Untuk itu, stategi meningkatkan kemampuan SDM di sektor ekonomi kerakyatan yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta koperasi mesti diprioritaskan. Karena jumlah UMKM sangat besar, lebih dari 60 juta. Selain itu dari sekitar 120 juta angkatan kerja pada 2017, kurang lebih 96 persen diserap di sektor UMKM yang juga menyumbang sekitar 57 persen PDB.

Artinya, peran UMKM dalam ekonomi sangat nyata, karena juga merupakan jalur distribusi utama yang melayani langsung kebutuhan ekonomi rakyat. Namun, kualitas SDM UMKM sangat rendah. Pada tahun 2017 lebih dari 61 persen tingkat pendidikannya SMP ke bawah atau 40 persen pendidikan SD, dan 21 persen SMP.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top