Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kisah yang Sedang Ramai, Mantan Mayor TNI Melawan Pensiunan Jenderal Bintang Empat

Foto : Istimewa

Mayor (Purn) Agus Harimurti Yudhoyono dan Jenderal (Purn) Moeldoko.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Panggung politik kembali ramai dengan berita digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) Parta Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara. Dalam acara KLB itu, ditasbihkan secara aklamasi Jenderal (Purn) Moeldoko, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Didapuknya Moeldoko jadi Ketua Umum Partai Demokrat di KLB Deli Serdang menandai makin memanasnya konflik yang melanda Partai Demokrat tersebut.Alhasil, reaksi keras datang dari kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum Partai Demokrat hasil Kongres V Partai Demokrat tahun 2020. Ketika itu dipilih jadi Ketum Demokrat secara aklamasi.

AHY jadi Ketum Demokrat, menggantikan sang ayah, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Presiden keenam RI yang jadi Ketum menggantikan Anas Urbaningrum. Kini, kepemimpinan AHY di Demokrat tengah digoyang dengan digelarnya KLB di Deli Serdang yang menasbihkan Moeldoko, mantan Panglima TNI di era SBY sebagai Ketum partai.

Menyikapi itu, dalam sebuah konferensi pers yang digelar di kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta, AHY dengan lantang akan melawan Moeldoko, Ketum Demokrat di KLB yang disebutnya abal-abal. Ia tak akan tinggal diam. Dan mengajak seluruh kader Demokrat, melawan ketidakadilan yang dialami partai yang dipimpinnya.

"KLB ini bisa dikatakan dagelan. Saya tidak bisa teirma dengan akal sehat, tapi sudah terjadi dan kami yakinkan itu semaunya. Akan kami hadapi dan kami lawan. Karena kami punya hak dan kewajiban menjaga kedaulatan Partai Demokrat. Jangan cederai akal sehat, jangan injak etika moral dalam politik yang berkeberadaban," kata AHY dalam konferensi pers di kantor DPP Partai Demokrat, di Jakarta, Minggu (7/3).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top