Kisah Pasukan Gabungan TNI Menyergap Presiden Fretilin Hingga Menewaskannya dalam Sebuah Pertempuran Sengit
Ilustrasi pasukan TNI saat beroperasi di Timor Timur.
Foto: IstimewaJAKARTA - Ini kisah saat pasukan TNI beroperasi di Timor Timur. Kisah ini terjadi kala Timor Timur masih jadi bagian dari Indonesia, sebelum lepas dan jadi negara sendiri pasca referendum.
Ketika itu di Timor Timur bercokol kelompok bersenjata Fretilin yang melakukan perlawanan bersenjata kepada TNI. Saat beroperasi di Timor Timur itulah, pasukan TNI banyak terlibat kontak tembak dengan Fretilin.
Salah satunya kontak tembak atau pertempuran yang terjadi pada akhir Desember 1979. Pertempuran sengit yang berujung kematian Presiden Fretilin Nikolau Lobato.
Saat itu, pada 30 Desember 1979, sebelum pertempuran terjadi, sekitarpukul 05.00, Komandan Tim Nanggala-28 Kopassus, Kapten Inf Prabowo Subianto melaporkan kepada Danyonif 744/Satya Yudha Bhakti, Mayor Inf Yunus Yosfiah, bahwa ada info tentang adanya pergerakan pasukan Fretilin ke arah selatan.
Hari itu juga, usai dapat laporan tersebut, Komandan Sektor Tengah, Kolonel Inf Adolf Sahala Rajagukguk segera memerintahkan pengepungan terhadap sasaran. Maka formasi pasukan pun disusun.
Pasukan yang ditugaskan untuk menyergap kelompok Fretilin ini adalahTim Nanggala-28 Kopassus yang bergerak di sisi utara, Yonif 700/Linud dan Yonif 401/Raider yang akan menyergap dari sisi timur dan Yonif 744/Satya Yudha Bhakti yang ditugaskan sebagai ujung tombak serangan.
Dan, akhir Desember 1979, pertempuran sengit pun terjadi. Pasukan gabungan TNI mengepung dan menyergap pasukan Fretilin. Kontak senjata terjadi dengan brutalnya. Pasukan Fretilin pun dibuat kocar-kacir.Sersan Maudobe yang memimpin Peleton I Kompi B Yonif 744 berhasil menembak Nikolau Lobato.
Kepastian Presiden Fretilin itu tewas, setelah pasukan TNI melakukan pembersihan usai pertempuran. AdalahPrajurit Dua Gutteres seorang tamtama pembawa radio yang mengenali mayat Nikolau Lobato.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 2 Lestari Moerdijat: Tata Kelola Pemerintahan Daerah yang Inklusif Harus Segera Diwujudkan
- 3 Majukan Ekosistem Digital Indonesia, Diperlukan Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat
- 4 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
- 5 Meksiko, Kanada, dan Tiongkok Siapkan Tindakan Balasan ke AS
Berita Terkini
- Raker di Komisi VIII DPR dengan KemenPPPA, HNW Dorong Koordinasi Lintas Komisi terkait Aturan Pembatasan Internet pada Anak
- Cavaliers Bungkam Mavericks, Celtics Bangkit Dramatis
- Pebulutangkis Indonesia Ikuti Lima Kejuaraan Beregu pada Februari 2025
- Lewandowski Antar Barca Tekuk Alaves
- “The Gunners” Jaga Asa Menuju Juara Liga Inggris