Kisah Mayor Kopassus Menangkap Pentolan Teroris Tangan Kanan Osama Bin Laden
Jenderal Andika Perkasa dan Umar Al Faruq.
Foto: IstimewaJAKARTA - Saat ini, pasca bom bunuh diri di depan Gereja Katedral meledak, Densus 88 gencar melakukan perburuan orang-orang yang terkait dengan aksi teror keji tersebut. Beberapa orang yang diduga teroris pun telah ditangkap.
Nah, masih soal perburuan teroris, ada sebuah cerita tentang keberhasilan seorang prajurit Kopassus bersama timnya yang sukses menangkap salah satu pentolan teroris yang paling dicari pemerintah Amerika Serikat saat itu.
Prajurit Kopassus yang berhasil meringkus buruan pemerintah Amerika Serikat itu kini sudah jenderal. Bahkan jenderal bintang empat.
Dia, sedang memangku posisi sangat penting di Angkatan Darat. Menjadi Kepala Staf AD. Atau jenderal nomor satu di Angkatan Darat. Bahkan, namanya disebut sebagai calon kuat Panglima TNI, pengganti Marsekal Hadi Tjahjanto.
Siapa dia? Dia tidak lain adalah Jenderal Andika Perkasa. Lalu siapa pentolan teroris yang paling dicari Amerika Serikat yang berhasil ditangkap Jenderal Andika dan timnya itu?
Pentolan teroris yang ditangkap Jenderal Andika adalah Umar Al Faruq. Umar Al Faruq, pria asal Timur Tengah ini, bukan sosok sembarangan di kalangan kelompok teroris, Al Qaeda saat itu. Dia, dianggap salah satu elit penting Al Qaeda di Asia Tenggara. Bahkan Umar disebut-sebut sebagai tangan kanannya Osama bin Laden, pemimpin Al Qaeda.
Umar sendiri ditangkap aparat intelijen dan keamanan Indonesia di Kota Bogor. Umar berhasil diringkus pada 5 Juli 2002. Setelah itu, Umar diserahkan ke pihak Amerika Serikat untuk kemudian dijebloskan ke penjara super ketat diBaghram, Afghanistan.
Tapi setelah itu tersiar kabar, Umar berhasil kabur. Kemudian, pada sekitar bulan September 2006, diberitakan jika Umar tewas, setelah tempat persembunyianya di Baghdad diserbu 250 prajurit.
Nah, saat menangkap Umar Al Faruq, Jenderal Andika ketika itu masih berpangkat Mayor. Kala itu, sebenarnya ia masih berdinas di Satuan Anti Teror Kopassus atau dikenal Sat-81.
Di Sat-81 Kopassus, Andika pernah menjadi Komandan Subtim 2, Sat Gultor 81, Kopassus. Kemudian menjadi Komandan Tim 3, Sat Gultor 81, Kopassus. Tahun 2002, menjabat sebagai Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Kabarnya, ketika menangkap Umar, Andika masih berpangkat Mayor. Ia kala itu sedang diperbantukan ke Badan Intelijen Negara (BIN).
Tim penangkap Umar dipimpin Andika. Kini Mayor Kopassus penangkap tangan kanan Osama bin Laden itu sudah berpangkat jenderal bintang empat. Jadi orang nomor satu di angkatan darat. Dan, sangat mungkin setelah ini, menantu Jenderal (Purn) Hendropriyono tersebut bakal naik kelas menjadi Panglima TNI.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim