Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kinerja Industri Pengolahan Meningkat pada Triwulan III-2023

Foto : ANTARA/HO-Rekind.

Ilustrasi - Instalasi peralatan utama untuk pabrik pengolahan limbah kelapa sawit yang didirikan oleh PT Rekayasa Industri (Rekind) di Cikaret, Bogor, Jawa Barat.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengatakan kinerja lapangan usaha (LU) industri pengolahan pada triwulan III 2023 meningkat dan berada pada fase ekspansi.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (13/10), mengatakan perkembangan tersebut tercermin dari Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) triwulan III 2023 sebesar 52,93 persen, lebih tinggi dari 52,39 persen pada triwulan sebelumnya.

Dia menuturkan peningkatan terjadi pada beberapa komponen pembentuk PMI-BI terutama volume produksi dan volume persediaan barang jadi, sementara volume total pesanan juga tetap berada dalam fase ekspansi.

Berdasarkan sub lapangan usaha, peningkatan terjadi pada mayoritas sub lapangan usaha, dengan indeks tertinggi terjadi pada industri alat angkutan, industri mesin dan perlengkapan, serta industri barang galian bukan logam.

Menurut Erwin, perkembangan PMI-BI tersebut sejalan dengan perkembangan kegiatan LU industri pengolahan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia yang juga berada pada fase ekspansi, dengan nilai saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar 2,81 persen.

Pada triwulan IV 2023, kinerja LU industri pengolahan yang tercermin dari PMI-BI diperkirakan tetap kuat dengan indeks 52,25 persen dan masih berada pada fase ekspansi.

Berdasarkan komponen pembentuknya, mayoritas komponen diprakirakan berada pada fase ekspansi dengan indeks tertinggi pada komponen volume produksi, diikuti volume persediaan barang jadi dan volume total pesanan.

Mayoritas sub lapangan usaha juga diperkirakan berada pada fase ekspansi, dengan indeks tertinggi pada industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki, diikuti industri alat angkutan dan industri barang galian bukan logam.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top