Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Bisnis - Ekspansi KAEF untuk Mendukung Program Haji dan Umrah

Kimia Farma Akuisisi Perusahaan Arab Saudi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perseroan juga berencana akan membangun pabrik farmasi yang direncanakan akan mulai dibangun pada 2020 dan mulai berproduksi dua tahun kemudian.Nantinya, pabrik senilai satu triliun rupiah ini akan bisa memperbesar kontribusi ekspor menuju negara-negara yang tergabung dalam organisasi negara Islam (OKI). "Dawaa juga berencana mendirikan klinik atau rumah sakit. Dalam hal ini, perseroan akan menggandeng Kementerian Kesehatan," ucap Honesti. Sebagai BUMN Farmasi, Kimia Farma tidak hanya hadir untuk masyarakat di negeri sendiri, tetapi juga hadir di luar negeri. "Ekspansi bisnis ini sekaligus untuk mendukung program pemerintah Indonesia dalam melayani kebutuhan pelayanan kesehatan Jemaah Haji dan Umrah Indonesia, yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, serta melayani warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Arab Saudi," papar dia.

Guna menjalankan kegiatan perdagangan atau wholesale farmasi, kosmetik, alat medis, dan pengelolaan apotek (ritel), Dawaa didukung oleh jaringan apotek sebanyak 31 gerai, yang terdiri atas 10 gerai di Mekah dan 21 gerai di Jeddah. Di samping itu, terdapat dua distributor center (DC) di Mekah dan Jeddah. Terkait dengan bahan baku impor, Basyir menyatakan sudah mulai meminimalisasi, khususnya untuk bahan baku. Karena impor adalah permasalahan utama kefarmasian di Indonesia. Bahkan, ia menyebut 90 persen bahan baku farmasi berasal dari impor. "Makanya kita kita bangun pabrk di Cikarang, setelah Juni ini launching juga akan mengurangi ketergantungan terhadap impor. Sebab, kapasitas produksi bisa mencapai tiga kali lebih besar dari yang sudah kami punya," kata dia. yni/ahm/AR-2

Baca Juga :
Uji Performa
Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top