Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea

Kim Jong-un: "Serangan Nuklir Balas dengan Nuklir"

Foto : AFP/KCNA VIA KN

Pemimpin Korut l Kim Jong-un saat menyaksikan peluncuran ICBM Hwasong-18 di sebuah lokasi rahasia beberapa waktu lalu. Saat meninjau unit Biro Umum Misil, Kim Jong-un mengatakan bahwa rezimnya akan membalas serangan nuklir dengan senjata nuklir.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un, mengatakan bahwa rezimnya akan membalas serangan nuklir dengan senjata nuklirnya sendiri.

Kantor beritaKCNAmelaporkan pada Kamis (21/12) bahwa Kim Jong-un membuat pernyataan tersebut sehari sebelumnya, saat ia menyampaikan ungkapan penyemangat kepada anggota unit Biro Umum Misil yang ikut serta dalam uji coba penembakan misil balistik antarbenua berbahan bakar padat, Hwasong-18, pada Senin (18/12) lalu.

Saat bertemu dengan para prajurit di kantor Komite Pusat Partai Pekerja Korea yang berkuasa, Kim mengatakan aktivitas militer yang dilakukan unit tersebut merupakan wujud kesetiaan Korut dan kekuatan militer.

Pemimpin Korut itu menilai bahwa peluncuran terbaru tersebut memberikan penjelasan yang jernih tentang strategi nuklir rezim itu dan doktrin responsnya, dimana Pyongyang tidak akan ragu untuk meluncurkan serangan nuklir jika dihadapkan pada provokasi nuklir dari musuh.

"Biro misil militer tak boleh ragu-ragu untuk meluncurkan serangan nuklir bahkan ketika musuh memprovokasi dengan nuklir," kata Kim Jong-un seperti dikutip olehKCNA.

Kim Jong-un pun kemudian menekankan bahwa kapasitas pertahanan yang sebenarnya untuk menjaga perdamaian berasal dari kemampuan untuk menyerang musuh secara preemptif serta kesiapan militer.

Kecam Provokasi

Sementara itu menteri luar negeri dari Korea Selatan (Korsel), Amerika Serikat (AS), dan Jepang, mengeluarkan kecaman keras atas provokasi misil Korut melalui pernyataan bersama mereka.

Dalam pernyataan bersama yang diumumkan pada Kamis, ketiga menteri mengatakan bahwa mereka dengan keras mengecam peluncuran misil yang dilakukan Korut pada 17 dan 18 November, dan provokasi berkelanjutan yang mengancam perdamaian serta keamanan di Semenanjung Korea dan masyarakat internasional, hingga melemahkan sistem non-proliferasi internasional.

Dilanjutkan bahwa peluncuran misil kali ini tidak diumumkan sebelumnya sehingga mengancam keselamatan penerbangan sipil dan navigasi di wilayah sekitar.

Ketiga menteri itu juga menambahkan bahwa peluncuran misil balistik Korut dengan sengaja melanggar sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB, dimana semua negara perlu untuk memenuhi resolusi PBB yang melarang Korut memperoleh teknologi dan material untuk mengembangkan program misil secara ilegal.

AS melalui pernyataan bersama itu, mengkonfirmasi kembali bahwa komitmen pertahanan AS terhadap Korsel dan Jepang sangat kuat dan didukung oleh berbagai dukungan kemampuan, termasuk nuklir.

Dalam kesempatan yang sama, ketiga negara itu menyambut pembagian informasi peringatan terkait misil Korut secarareal-timeyang telah dimulai pada 19 Desember dan pembentukan rencana latihan trilateral. AFP/KBS/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top