Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Program Pendidikan

“Kihajar" Ruang Kemerdekaan Belajar

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek),Nadiem Anwar Makarim, meluncurkan program "Kita Harus Belajar (Kihajar) untuk memberi ruang kemerdekaan siswa dan guru dalam proses belajar. Dia mengatakannya di Jakarta, Jumat (21/5).

Dia menjelaskan, Kihajar adalah wadah eksplorasi digital siswa seluruh jenjang lewat pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berbasis science, technology, engineering, andmathematics (STEM). Ini untuk meningkatkan kemampuan literasi, numerasi, pendayagunaan TIK, dan pendidikan karakter.

"Digitalisasi sekolah menjadi salah satu prioritas Merdeka Belajar agar anak-anak didik bisa meningkatkan prestasi lewat dukungan teknologi. Kihajar salah satu program meningkatkan kompetensi siswa dalam memanfaatkan teknologi," tandas Nadiem.

Pemikiran Maju

Dikatakan, pendidikan dibangun dalam pemikiran yang maju, merdeka dalam belajar. "Ini telah dicetuskan Ki Hajar Dewantara puluhan tahun lalu. Kini tugas kita bersama-sama mewujudkannya," ucapnya.

Ia menyampaikan, program Kihajar terbuka bagi seluruh siswa dan guru semua jenjang.

Program pertama adalah Kihajar STEM. Program ini memiliki tahap: basic, intermediate, dan final.

Lebih jauh diungkapkan, pendaftaran peserta Kihajar STEM sudah dibuka sejak Kamis (20/5) bersamaan dengan peluncuran Kihajar. Pendaftaran ditutup 6 Agustus. Mendikbudristek menjelaskan, program Kihajar dikembangkan sejak 2006 dan dilanjutkan 2021 dengan tiga program.

Pertama, Kihajar STEM yang merupakan wadah eksplorasi siswa SD, SMP, SMA, SMK, dan sekolah Indonesia luar negeri. "Varian ini untuk meningkatkan berpikir kritis, dan kreatif," tutur Mendikbudristek.

Ia menyampaikan, salah satu inovasi yang diangkat pada kesempatan ini dari bidang kesehatan yang dikembangkan siswi SMAN 1 Godean, Yogyakarta. Perangkat berupa sensor hand sanitizer tanpa sentuh (Sehat) ini diciptakan untuk membantu penanganan pandemi Covid-19.

"Dengan teknologi sekarang, kita harus makin kreatif karena banyak peluang terbuka. Jangan sampai teknologi justru menurunkan minat belajar dan prestasi," pesan Nadiem. Varian kedua adalah Kihajar Explorer. Program ini dikembangkan dengan memanfaatkan TV edukasi, suara edukasi, rumah belajar, dan belajar dari rumah.

Berikutnya, Menteri Nadiem menjelaskan varian ketiga adalah Kihajar TIK Talks untuk para guru.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup, Antara

Komentar

Komentar
()

Top