Kian Brutal, Setelah Bunuh 2 Orang Guru, Ini Aksi Sadis Terbaru KKSB Papua di Kabupaten Puncak
Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) kembali menebar teror. Kali ini, mereka menambak mati seorang tukang ojek.
Foto: IstimewaKABUPATEN PUNCAK - Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Kabupaten Puncak Jaya kian brutal dan sadis. Setelah membunuh 2 guru, kini menembak mati seorang tukang ojek.
"Setelah minggu lalu KKSB membunuh dua orang guru, kali ini mereka kembali melakukan aksi biadabnya dengan menembak seorang tukang ojek bernama Udin asal suku Bugis di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua, Rabu 14 April 2021," kata Kasatgas Humas Operasi Nemangkawi Kombes Pol Iqbal Alqudussy dalam keterangan tertulisnya yang diterima Koran Jakarta, Kamis (15/4).
Menurut Kombes Alqudussy tanpa alasan yang jelas, kelompok seperatis bersenjata ini menembak mati Udin. Udin yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek tewas dengan 2 luka tembak.
"Satu mengenai dada tembus ke punggung dan satu lagi mengenai pipi korban, akibatnya korban meninggal dunia di tempat kejadian," ujarnya.
Kombes Alqudussy menambahkan, korban kemudian dievakuasi oleh aparat TNI dan Polri ke Puskesmas terdekat. Sementara pelaku melarikan diri kedalam hutan. Ada pun waktu kejadian, menurut Kombes Alqudussy sekitar pukul 13.12 WIT.
"Pukul 13.20 WIT informasi awal telah terjadi pembunuhan tukang ojek di Kampung Eromaga, dan pelakunya jelas KKSB," katanya.
Namun demikian, ia belumbisa merinci lebih jauh kronologis kejadian penembakan itu. Termasuk soal identitas dari terduga pelaku.
Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa juga membenarkan kejadian penembakan terhadap tukang ojek yang juga seorang warga pendatang ini.
"Ya beginilah kebiadaban Front Bersenjata OPM ini, selalu melakukan aksi teror kepada warga masyarakat. Setelah membunuh guru, membakar sekolah dan helikopter, sekarang mereka membunuh warga pendatang," ujarnya.
Perwira menengah angkatan darat ini juga mengatakan, bahwa pembunuhan iniakan didukung oleh front politik dan klandestin KKSB di media. Mereka pasti akan mengklaim yang dibunuh itu mata-mata aparat.
"Begitulah kerjasama tiga front mereka ini. Di media mereka memanfaatkan influencer yang pengikutnya banyak, didukung oleh media pro mereka. TNI bersama Polri telah mengambil langkah-langkah yang terukur atas rangkaian kejadian ini," ujarnya.
Kepada masyarakat, Kolonel Suriastawa mengimbau agar tetap waspada. Masyarakat jangan mudah terhasut oleh provokasi dan berita bohong yang selalu disebar melalui media sosial.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Agus Supriyatna
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Selama 2023-2024, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- 2 Kemenperin Desak Produsen Otomotif Tiongkok di Indonesia Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal
- 3 Jepang Siap Dukung Upaya RI Wujudkan Swasembada Energi
- 4 Irena Sebut Transisi Energi Indonesia Tuai Perhatian Khusus
- 5 Perkuat Kolaborasi, PM Jepang Dukung Indonesia untuk Jadi Anggota Penuh OECD
Berita Terkini
- Seberangi Sungai untuk Sekolah, Pelajar di Jember Gunakan Rakit Bambu
- Secara Rutin Ini LIma Bagian Mobil yang Wajib Dirawat
- Gakoptindo Direkomendasikan Pasok Bahan Baku MBG
- Wujud Nyata Komitmen Anti- Penyuapan, PTP Nonpetikemas Raih Sertifikasi ISO 37001
- Pegawai Honorer Pemprov Bengkulu Akan Diangkat Jadi ASN