Khofifah - Emil Ajak Kaum Muda Muhammadiyah Kawal Pilgub Jatim
Paslon Gubernur dan Wakil Gubermur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, dalam acara silaturahmi dengan Relawan Matahari untuk Khofifah Indar Parawansa (Jarimata-KIP), di Surabaya, pada Jumat (22/11).
Foto: Koran Jakarta/ SelocahyoSURABAYA - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak, pada Jumat (22/11) mengajak kalangan muda Muhammadiyah yang tergabung dalam Jaringan Relawan Matahari untuk mengawal pelakasanaan Pilgub Jatim agar bebas dari kecurangan.
"Setiap tahap tidak sepi dari gangguan, siap mengantisipasi. Kita akan berjuang sampai detik akhir," kata Emil Elestianto Dardak di hadapan wartawan.
"Pertama tentu pemenangan, lalu mengawal. Kalau dikatakan masa-masa ini sudah sangat baik, tapi itu harus dikawal agar terealisasi menjadi capaian suara yang bagus pada tanggal 27, termasuk perhitungan, rekapitulasi, semua harus dikawal," ujarnya.
Dia menambahkan, paslon Khofifah - Emil sebetulnya telah lama menjalin hubungan dari kaum muda Muhammadiyah tersebut namun mereka baru hari ini sempat bertemu karena masalah jadwal kedua pihak.
"Sebenarnya ini memadankan jadwal juga, teman-teman sudah bergerak. Rasanya tidak lengkap kalau hari ini tidak bersilaturahmi. Kami berterima kasih pada semuanya, tokoh-tokoh seniornya, kami hari ini dipertemukan untuk mengintensifkan sampai hari coblosan dan pasca coblosan juga tidak kalah penting, ini suatu kekuatan yang luar biasa," ungkap Emil.
Sementara itu, salah satu pengurus Jari Mata, Mirdasy, yang juga Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, mengungkapkan, gerakan mendukung paslon Khofifah-Emil sudah berlangsung cukup lama.
"Sudah cukup lama (gerakan) dan sudah sampai tingkat kelurahan. Ini sebuah gerakan berkelanjutan, tidak hanya hari ini, sebenarnya dengan Bu Khofifah kita sudah melakukan banyak hal, sekarang untuk adik-adik yang merupakan pemilih pemula," ujar dia.
Sedangkan Khofifah melanjutkan, Muhammadiyah merupakan komponen penting yang telah memberi sumbangsih dalam menjaga persatuan di Jawa Timur, seraya mencatat kondisi di Afghanistan yang masih mengalami perselisihan suku.
"Di sana hanya ada tujuh suku bangsa, sedangkan di sini ada ribuan suku bangsa.
Moderasi harus dibangun di atas banyak pilar bukan hanya keagamaan. Kalau suku yang besar akan sulit menerima perbedaan dari suku yang lain sehingga moderasi harus kita bangun bersama," tuturnya.
Dia menambahkan, Muhammadiyah juga memiliki peran penting dalam pembangunan karena memiliki kontribusi signifikan dari sektor ekonomo dan pendidikan.
Pada milad Muhammadiyah ke 112 kemarin, Khofifah menulis artikel, bagaimana fungsi dari perserikatan Muhammadiyah yang begitu kuat dan besar bagi Indeks Pembangunan Manusia di Jatim.
"Ini adalah bagian besar dari perspektif pikiran yang lebih besar untuk menjemput Indonesia maju, yang mungkin akan kita percepat."
"Sektor ekonomi dari keluarga Muhammadiyah akan menjadi manfaat pada visi Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara. Kita jadi lumbung logistik dan pangan. Kita jantung inovasi, digitalisasi, dan bagian dari industri manufaktur," nssional.
"Muhammadiyah punya peran besar di sektor pendidikan dan kesehatan. ini bukan lips service, pada setiap kesempatan silaturahmi di bulan ramadhan selalu saya sampaikan kepada teman-teman Muhammadiyah," tutupnya
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Pemprov Jateng Berangkatkan Tiga Mahasiswa Kuliah ke Korsel
- GE Healthcare dan RS Dharmais Perkuat Kemitraan dalam Terapi Kanker
- Indonesia Belum Sepakati Area Pengembangan Bersama dengan Tiongkok di LTS
- Perluas Layanan Digital, LINE Bank Kembangkan Produk Kredit Tanpa Agunan
- PPRO Gelar Aksi Peduli Sosial Donor Darah Pada Peringatan HUT ke-11 Perusahaan