Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Khofifah dan Ambisi Merebut Jatim Satu

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa terus dikait-kaitkan untuk kembali maju sebagai calon gubernur dalam Pilkada- Jawa Timur 2018 mendatang. Nama Khofifah mencuat untuk kembali maju mulai terdengar pada pertengahan tahun 2017. Tidak tanggung-tanggung, kabar keinginan Khofifah kembali maju ini diketahui dari Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan elitelit partai politik. Usai pernyataan yang disampaikan Presiden Jokowi tersebut, isu-isu mengenai kembali mencalonkan diri Khofifah semakin santer. Terlebih juga adanya pengambilan formulir pendaftaran ke Partai Demokrat Jatim lewat orang yang mengaku menjadi suruhannya.

"Iya, memang dalam partai politik itu kan ada mekanismenya. begitupun yang ada di Partai Demokrat Jatim," kata Khofifah saat dimintai keterangan mengenai pengambilan formulir cagub dari DPD PD Jatim. Hal itu disampaikan Khofifah saat berada di Kompleks Istana Kepresidenan usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna beberapa waktu lalu. Dalam safari politik yang dilakukannya itu berbuah dukungan untuk maju di Pilgub Jatim walaupun hingga saat ini Ia belum memberikan kepastian dan keterangan secara terbuka untuk mencalonkan diri pada Pikada Jatim 2018."Nanti kalau seluruh partai sudah cukup untuk maju, saya melapor.

Saya selalu sampaikan kepada teman-teman. Cukup untuk maju, saya akan melapor kepada Presiden," kata Khofifah di kantor Partai NasDem beberapa waktu lalu. Melihat dari rangkaian itu semua, sinyal dirinya akan mencalonkan kembali sudah ada meski belum jelas benar. Ibarat sketsa wajah, guratan sudah tampak namun belum sempurna. Atau kata lain, aroma untuk kembali bertarung di Pilkada Jatim sudah mulai tercium.

Belajar dari Pengalaman Sebelum masuk kepada kontestasi politik Pilkada Jatim 2018, Wakil Ketua DPR 1999 ini pernah dua kali maju Pilkada Jatim yakni pada 2008 dan 2013. Dalam dua Pilkada yang diikutinya itu, dua-duanya Khofifah mengalami kekalahan dari pasangan yang sama yakni Soekarwo-Syaifullah Yusuf. Hal ini pastinya menjadi pengalaman pahit bagi 'Sang Mensos'. Pada Pilkada Jatim 2008, Khofifah yang berpasangan dengan Brigjen TNI Mudjiono dan mendapat julukan Kaji sebenarnya bersaing ketat dengan pasangan KarSa (Soekarwo-Syaifullah Yusuf).

Bahkan, dalam Pilgub ini berlangsung dua putaran karena pada putaran pertama 23 Juli 2008 yang diikuti oleh lima pasangan calon ini tidak ada yang memperoleh suara sampai 30 persen, tepatnya pasangan Kaji mendapat 24,82 persen suara, sedangkan Karsa mendapat 26,44 persen suara. Kekalahan di Pilkada Jatim 2008 nampaknya tak membuat Khofifah mundur dari perhelatan memperebutkan kursi Jatim satu. Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa MPR RI (2004- 2006)ini kembali mencalonkan diri di Pilkada Jatim 2013 berpasangan dengan Herman Sumawiredja (mantan Kapolda Jawa Timur 2005-2009). fdl/AR-3

Penulis : Muhamad Umar Fadloli

Komentar

Komentar
()

Top