Pj Gubernur Jatim: Pulau Bawean Paling Terdampak oleh Gempa Tuban
Pendirian tenda pengungsi untuk evakuasi pasien di RS Unair Surabaya.
SURABAYA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur, mencatat, gempa tektonik yang terjadi di wilayah Timur Laut Tuban, Jumat (22/3), telah menyebabkan sejumlah kerusakan dan kerugian materiil.
Secara total ada 51 rumah rusak ringan, 13 rumah rusak sedang, dan 5 rumah rusak berat akibat gempa tersebut. Selain itu gempa juga mengakibatkan kerusakan pada 2 unit sekolah, 4 unit rumah sakit, 1 pondok pesantren, 5 kantor desa, 3 tempat ibadah, 2 kandang ternak, 1 unit gedung, dan 2 motor.
Gempa bumi dengan kekuatan 6.0 SR tersebut diikuti pula gempa susulan sebanyak 159 kali sampai pada pukul 09.07 WIB, Sabtu (23/3). Wilayah terdampak gempa mulai dari Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kota Surabaya, Kota Lamongan, Kabupaten Bojonegoro, dan Kabupaten Pamekasan.
Melalui pernyataan tertulis, Penjabat (Pj) Gubernur Jatim, Adhy Karyono, menyampaikan bahwa semalam Pemprov Jatim melalui BPBD telah mengirimkan Tim Respon Cepat (TRC) ke Pulau Bawean, Kabupaten Gresik. Pasalnya Pulau Bawean merupakan wilayah yang terdampak cukup parah karena paling dekat dengan pusat gempa.
"Tim dari BPBD, Basarnas, Kementerian PU, dan BMKG telah berangkat ke Pulau Bawean untuk melakukan asesmen potensi kerusakan dan kebutuhan mendesak warga. Sebab Pulau Bawean merupakan wilayah terdampak paling dekat dengan pusat gempa dan paling banyak mengalami dampak kerusakan," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya