Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketua Umum PBNU Sebut Ajaran Wahabi dan Salafi Pintu Masuk Terorisme

Foto : ANTARA/Syaiful Hakim

Tangkapan layar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj dalam 'webinar' bertajuk 'Mencegah Radikalisme dan Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial', yang ditayangkan TVNU, di YouTube, Selasa (30/3/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menyebutkan ajaran Wahabi dan Salafi merupakan salah satu pintu masuk terorisme di Indonesia.

"Kalau kita benar-benar sepakat, satu barisan ingin menghadapi, menghabiskan atau menghabisi jaringan terorisme dan radikalisme, benihnya dong yang harus dihadapi. Benihnya, pintu masuk yang harus kita habisin. Apa? Wahabi. Ajaran Wahabi itu pintu masuk terorisme," kata Said Aqil dalam webinar bertajuk Mencegah Radikalisme dan Terorisme Untuk Melahirkan Keharmonisan Sosial, yang ditayangkan TVNU, di YouTube, Selasa.

Namun, dia menegaskan ajaran Wahabi bukan terorisme, tetapi pintu masuk terorisme karena ajarannya dianggap ajaran ekstrim.

"Wahabi bukan terorisme tapi pintu masuk. Kalau udah wahabi ini musyrik, ini musyrik, ini 'biddah', ini gak boleh, ini sesat, ini 'dholal', ini kafir, itu langsung satu langkah lagi, satu 'step' lagi, sudah halal darahnya boleh dibunuh. Jadi benih pintu masuk terorisme adalah Wahabi dan Salafi. Wahabi dan Salafi adalah ajaran ekstrim," tutur Said Aqil.

Dikatakannya, ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, pada Minggu (28/3) menunjukkan bahaya laten terorisme masih mengancam Indonesia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top