Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketua PP Muhammadiyah: Pejabat Muhammadiyah Jangan Sekali-kali Berpikir Tambah Kaya

Foto : Istimewa

Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad.

A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Sebagai muslim diperbolehkan menjadi kaya, dan memiliki jabatan. Akan tetapi keduanya harus dibarengi dengan sikap rendah hati. Di sisi lain Allah SWT juga membenci orang yang sombong, dan sangat membenci orang yang miskin lagi sombong.

Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Dadang Kahmad sikap rendah hati sebagaimana yang ia sebutkan di atas harus dimiliki oleh setiap pejabat, baik di pemerintahan maupun swasta termasuk di Muhammadiyah.

Dadang menegaskan, bagi siapapun yang memegang suatu jabatan di Muhammadiyah jangan pernah sekali-kali berpikir maupun berkeinginan untuk menambah pundi-pundi kekayaan di Muhammadiyah. Sebab Muhammadiyah adalah tempat pengabdian, wasilah hidup menuju surga, dan tempat untuk pengabdian maksimal.

Mengutip para ahli yang mengapresiasi gerakan Muhammadiyah sebagai organisasi non-profit yang berprestasi bukan hanya lokal, tapi juga internasional. Melalui amal usaha yang dikelolah secara profesional, Muhammadiyah mampu menunjukkan perannya sebagai organisasi Islam yang serius dalam setiap bidang yang digarapnya.

"Apalagi dalam penanganan covid ini kita tanpaba bi bu,tanpangerasi, tanpa mengeluh, begitu ada pandemi kita sediakan fasilitas untuk penanggulangan pandemi," tuturnya dikutip dari rilis PP Muhammadiyah, Kamis (16/9).

Jaringan Muhammadiyah yang rapi mulai tingkat pusat sampai ranting, menurut Dadang, menjadi modal Muhammadiyah untuk maksimal memberikan pengabdian kepada masyarakat secara luas. Bahkan gerakancivil societyMuhammadiyah begitu semarak di tingkat ranting.

Sebagai gerakan dakwah Islamamar ma'ruf nahi munkar, keberadaan Muhammadiyah di setiap level pimpinan diusahakan memberikan dampak positif bagi publik. Bukan hanya dampak positif bidang keagamaan, tapi juga bidang kesejahteraan, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagainya.

"Di sekitar kita itu banyak orang-orang yang susah, jangan kita abai," imbuhnya.

Merujuk teologi Al Ma'un, Dadang menyampaikan bahwa diantara sebab diterimanya ibadah salat itu adalah peduli dan perhatian kepada orang lain, terlebih mereka yang tertindas. Oleh karena itu, sikap egois ingin menang sendiri, dan kikir harus dihalau jauh-jauh dari diri orang-orang Muhammadiyah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Eko S

Komentar

Komentar
()

Top