Ketidaksetaraan Vaksin Perparah Pandemi
Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus
Dia mengatakan banyak orang di Afrika berisiko tinggi terkena penyakit dan kematian akibat Covid-19. "Ini tidak hanya merugikan rakyat Afrika, tapi juga merugikan kita semua," tambah Tedros.
Untuk menghindari skenario ini, WHO, aliansi global untuk vaksin Gavi, Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI), dan UNICEF membentuk Covax tahun lalu untuk mempercepat pengembangan vaksin dan distribusi yang adil.
Tahun lalu, Uni Afrika membentuk Tim Tugas Akuisisi Vaksin Covid-19 Afrika, atau AVAT, untuk melengkapi Covax dan membeli vaksin bagi negara-negara anggota Uni Afrika.
"Sejak awal pekan, kami mengadakan pertemuan yang sangat konstruktif antara mitra dari Covax dan AVAT untuk menyepakati jalan ke depan. Ketidaksetaraan vaksin adalah masalah yang dapat dipecahkan," kata Tedros.
"Kami meminta produsen untuk memprioritaskan Covax dan AVAT dan untuk berbagi informasi tentang proyeksi pasokan dan pengiriman sehingga negara-negara dapat siap untuk meluncurkan vaksinasi segera setelah mendarat," pungkas dia. Anadolu/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya