Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Senjata Pemusnah Massal I AS Sebut Pembicaraan Spontan Putin Tidak Bertanggung Jawab

Ketegangan Nuklir Kian Meningkat

Foto : AFP/SPUTNIK/Sergei KARPUKHIN

Penegasan Putin l Presiden Vladimir Putin saat berpidato dalam upacara penyerahan medali bagi para pejuang Russia di Kremlin, Moskwa, pada Kamis (8/12). Dalam pidato sebelumnya, Presiden Putin menegaskan bahwa Russia tidak akan menjadi yang pertama menggunakan senjata atom dalam konflik Ukraina.

A   A   A   Pengaturan Font

Presiden Russia menyatakan bahwa walau ketegangan nuklir kian meningkat, Moskwa hanya akan menggunakan senjata nuklir sebagai tanggapan atas serangan musuh.

MOSKWA - Presiden Russia, Vladimir Putin, pada Rabu (7/12) mengatakan bahwa ketegangan nuklir sudah kian meningkat, meskipun ia bersikeras bahwa pihaknya belum kehilangan kewarasan dan Moskwa tidak akan menjadi yang pertama menggunakan senjata atom dalam konflik Ukraina.

Pernyataan Putin itu dilontarkan saat ia menanggapi lebih dari sembilan bulan setelah pasukannya meluncurkan operasi militer mereka dan Presiden Russia itu memperingatkan bahwa konflik bisa berjalan amat lama.

Pasukan Russia sendiri telah kehilangan sebagian besar sasaran militer utama mereka sejak Februari, sehingga meningkatkan kekhawatiran bahwa kebuntuan di medan perang dapat membuat Russia menggunakan persenjataan nuklirnya untuk mencapai terobosan.

"Kami masih waras dan sadar apa itu senjata nuklir," kata Putin saat menghadiri pertemuan dewan hak asasi manusia Russia. "Kami tidak akan mengacungkannya (senjata nuklir) seperti pisau cukur sambil berlari di seluruh dunia," imbuh dia.

Tapi Putin mengakui ketegangan yang tengah berkembang dengan mengatakan bahwa ancaman seperti itu akan makin meningkat. Namun ia menambahkan bahwa Russia akan menggunakan senjata nuklir hanya sebagai tanggapan atas serangan musuh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top