Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Ketegangan Masih Berlangsung, Amerika Serikat Menyebut Rusia Sedang Merancang Alasan atau Dalih untuk Bisa Serang Ukraina dalam Hitungan Hari

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat Antony Blinken menyebutkan Rusia yang sedang merancang dalih yang akan membuatnya benar dalam melancarkan serangan terhadap Ukraina dalam beberapa hari mendatang.

Hal tersebut telah diutarakan Blinken saat pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diwarnai ketegangan pada Kamis (17/2).

Pada forum tersebut, Blinken membuat gambaran detail informasi intelijen apa saja yang telah didapat AS soal upaya Rusia mengarang alasan menyerang Ukraina.

"Saya di sini hari ini bukan untuk memulai perang, tetapi untuk mencegahnya," ujar Blinken dalam pertemuan di New York.

"Setiap indikasi yang kami miliki adalah bahwa mereka (Rusia) siap pergi ke Ukraina, menyerang Ukraina," katanya menambahkan.

Meski begitu, keyakinan Blinken dan sebagian pejabat senior AS, termasuk Presiden Joe Biden, juga percaya serangan Rusia ini akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

AS lantas juga menyebutkan Rusia bohong soal penarikan pasukan di dekat Ukraina. Washington bahkan beranggapan bahwa niat Putin untuk berdialog dan keengganan untuk berperang merupakan kedok belaka.

Saat pidatonya di DK PBB, Blinken telah menjelaskan beberapa langkah yang diperkirakan AS akan Rusia lakukan dalam beberapa hari mendatang.

Dirinya menyebutkan Moskow kemungkinan saja akan mencoba membuat situasi kacau sebagai contoh pengeboban teroris yang dibuat-buat di Rusia, penemuan kuburan massal, atau serangan pesawat tak berawak yang direkayasa.

"Rusia mungkin menggambarkan peristiwa ini sebagai pembersihan etnis atau genosida, mengolok-olok konsep yang tidak kami anggap enteng," jelas Blinken.

Blinken melanjutkan bahwa para pejabat tinggi Rusia kemungkinan akan mengadakan pertemuan mendesak sebelum melancarkan serangan yang bisa mencakup pemboman Rusia di seluruh Ukraina dan serangan siber.

Kemudian Blinken menyebutkan AS yakin Moskow telah memilih target yang akan didatangi tank dan pasukan Rusia, termasuk ibu kota Ukraina, Kiev.

Selain itu, Blinken mengakui "beberapa orang telah mempertanyakan informasi kami," mengangguk pada masalah masa lalu dengan intelijen AS menjelang Perang Irak.

Akan tetapi dirinya mengatakan AS akan lega jika prediksi itu terbukti salah dan Rusia berubah arah.

"Informasi yang saya sajikan di sini divalidasi oleh apa yang telah kami lihat terungkap di depan mata kami selama berbulan-bulan," ucap Blinken yang dilansir dari CNN.

"Ingat bahwa sementara Rusia telah berulang kali menganggap peringatan kami sebagai melodrama dan omong kosong, mereka terus mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di perbatasan Ukraina," jelasnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top