![Keshogunan Mengisolasi Jepang dari Pengaruh Budaya Barat](https://koran-jakarta.com/images/article/keshogunan-mengisolasi-jepang-dari-pengaruh-budaya-barat-230928222638.jpg)
Keshogunan Mengisolasi Jepang dari Pengaruh Budaya Barat
![Keshogunan Mengisolasi Jepang dari Pengaruh Budaya Barat](https://koran-jakarta.com/images/article/keshogunan-mengisolasi-jepang-dari-pengaruh-budaya-barat-230928222638.jpg)
Portugis menikmati keuntungan perdagangan dengan Jepang dari pelabuhan di Nagasaki antara 1571 hingga 1639. Mereka berhasil menyulap pelabuhan nelayan kecil di Pulau Kyushu menjadi pusat dagang internasional di negara paling timur di Asia timur.
Portugis menikmati keuntungan perdagangan dengan Jepang dari pelabuhan di Nagasaki antara 1571 hingga 1639. Mereka berhasil menyulap pelabuhan nelayan kecil di Pulau Kyushu menjadi pusat dagang internasional di negara paling timur di Asia timur.
Namun hubungan dengan Jepang mulai memburuk sejak 1630-an. Ketika itu pemerintah Jepang, yang dipimpin oleh Keshogunan Tokugawa (1603-1868), mulai menahan kapal-kapal Portugis yang tiba di Nagasaki.
Penyitaan tersebut merupakan akibat langsung dari seorang kapten Spanyol yang membajak sebuah kapal jung Jepang. Saat itu Spanyol dan Portugal telah bersatu, sehingga Jepang memperlakukan kapal kedua negara dengan cara yang sama.
Para shogun kemudian memberlakukan embargo perdagangan terhadap dua kerajaan Eropa tersebut. Seorang perwakilan dikirim dari Makau ke Jepang pada 1630, salah satunya Dom Gonçalo de Silveira, untuk mencoba dan merundingkan pencabutan larangan tersebut.
Butuh waktu empat tahun bagi utusan tersebut, namun akhirnya pemerintah Jepang setuju untuk melanjutkan perdagangan dengan Portugis. Sayangnya pada perdagangan lanjutan ini keadaannya malah lebih buruk bagi Portugis.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya