Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Jepang

Keshogunan Mengisolasi Jepang dari Pengaruh Budaya Barat

Foto : Wikimedia
A   A   A   Pengaturan Font

Pada 1639 ketika dua kapal mereka kembali ke Makau dengan berita yang meresahkan bahwa mereka tidak diizinkan menurunkan jangkar dan membongkar muatan di Nagasaki. Hal ini karena Keshogunan Tokugawa telah secara resmi mengubah kebijakan perdagangan luar negeri mereka.

Para pemimpin militer Jepang semakin curiga terhadap orang asing. Karena dalih terjadi penyebaran agama Kristen, semua orang Portugis diusir dari negara tersebut dan perdagangan dihentikan dengan negara-negara seperti Makau.

Bahkan orang Jepang yang berada di luar negeri tidak diizinkan pulang dan jika tetap mereka mencoba, eksekusi menanti mereka. Katalis pengusiran ini adalah Pemberontakan Shimabara pada bulan Desember 1637 hingga April 1638.

Setelah pemberontakan mereda pada 1640 Portugis Makau mengirim delegasi ke shogun Tokugawa untuk merundingkan pembukaan kembali perdagangan. Namun keempat duta besar yang malang ini dipenjara, diadili, dan kemudian dieksekusi bersama 57 pelayan dan awaknya.

Sejak saat itu perdagangan tidak pernah dihidupkan kembali dan bahkan kunjungan duta besar kerajaan raja Portugis pada bulan Juli-Agustus 1647 tidak membawa perubahan kebijakan. Tapi setidaknya dia diizinkan kembali ke Lisbon tidak dieksekusi seperti sebelumnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top