Keseharian Lebih Produktif Dengan Pola Hidup Sehat Dan Program JKN-KIS
Foto: istimewaJakarta Selatan, Jamkesnews -Bekerja sebagai asisten apoteker merupakan tugas yang tidak kalah penting jika dibandingkan dengan cabang profesi tenaga kesehatan lainnya. Pasalnya asisten apoteker memiliki privilege yang sama bahkan dituntut teliti untuk memiliki peran memastikan racikan obat sesuai dengan resep dokter sebelum akhirnya diberikan kepada konsumen, serta menyampaikan Informasi kepada konsumen secara benar, jelas dan mudah dimengerti.
Santy Hidayat (44) seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) asisten apoteker yang tentunya merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Santy sapaan akrabnya ini sudah menggeluti profesi asisten apoteker belasan tahun lamanya, dengan pengalamannya tersebut Santy sudah terbiasa menjadi orang yang teliti dan juga cermat dalam kesehariannya, termasuk menjaga kesehatan diri serta suami dan anak-anak tersayangnya.
"Sebagai orang kesehatan sudah sewajarnya kita lebih peduli terhadap kesehatan tubuh, jika tidak bagaimana mungkin saya bisa memberi saran kepada pasien, ya namanya juga manusia walaupun sudah menjaga pola hidup sehat risiko untuk sakit tetap mengintai kita dan bisa menyerang kapan saja, karenanya kita juga perlu menjadi peserta jaminan kesehatan yakni Program JKN-KIS," buka Santy, Jum'at, (26/03) pada kediamannya di Kelurahan Pengadegan.
Santy mengakui Program JKN-KIS sudah banyak membantu ia sekeluarga menghadapi berbagai macam penyakit yang menyerang. Bermula saat anak pertamanya yang pernah dirawat karena mengalami radang amandel hingga harus dilakukan operasi pengangkatan amandel berdasarkan saran dokter. Kemudian anak bungsunya mengalami Demam Berdarah Dengue (DBD) juga dirawat di rumah sakit selama empat hari, semua pengalaman itu dilalui Santy dan keluarga tanpa rupiah sepeserpun bersama Program JKN-KIS.
"Alhamdulillah selama menggunakan manfaat Program JKN-KIS tidak ada kendala untuk kami sekeluarga, semuanya baik mulai dari respon petugas fasilitas kesehatan, kecepatan pelayanan dan tidak ada pembedaan antara pasien umum dengan pasien BPJS Kesehatan. Sebenarnya tidak sulit kalau kita tahu prosedur dan mengikutinya, untuk orang yang bukan tenaga kesehatan memang harus lebih giat mencari informasinya melalui media online atau offline," lanjut Santy.
- Baca Juga: KORPRI Komponen Strategis Pemersatu Bangsa
- Baca Juga: Proses Pembelajaran di SDN
Menutup perbincangan bersama tim Jamkesnews, Santy menyebutkan bahwa setiap orang memerlukan jaminan kesehatan yang dalam hal ini sudah disediakan pemerintah melalui Program JKN-KIS. Sebab jika kita sudah menerapkan pola hidup sehat ditambah dengan memiliki jaminan kesehatan menurutnya adalah paket lengkap menjalani keseharian yang lebih produktif.
Berita Trending
- 1 Diduga Ada Kecurangan, Bawaslu Sumsel Rekomendasikan Pemungutan Suara Ulang di Empat TPS
- 2 Pemerintah Jangan Malu Membatalkan Kenaikan PPN
- 3 Lonjakan Inflasi Medis Bisa Berimbas ke Jaminan Sosial Masyarakat
- 4 Koster Akan Jalankan Haluan Pembangunan Bali Baru
- 5 DGB Kaji Implementasi Ekosistem Darat di IKN
Berita Terkini
- Wamensos Audiensi dengan PB SEMMI, Usulkan Nama Pahlawan hingga Diskusi Data Tunggal Penerima Bansos
- Pasukan Pemberontak Suriah Kuasai Kota Besar Aleppo
- Serunya Shopping Race di 17 Kota, Makin Banyak Belanja Bareng BNI
- Menolong Pemulung Tanpa Identitas Diri yang Sedang Sakit Parah
- Berpengaruh di Industri Perbankan, Royke Tumilaar Raih CEO of The Year 2024