![Kesederhanaan Dhaup Ageng Putra Mahkota Pakualaman X](https://koran-jakarta.com/images/article/phpmke2xi_resized.jpg)
Kesederhanaan "Dhaup Ageng" Putra Mahkota Pakualaman X
![Kesederhanaan Dhaup Ageng Putra Mahkota Pakualaman X](https://koran-jakarta.com/images/article/phpmke2xi_resized.jpg)
KACAR-KUCUR | Setelah menggelar akad nikah sekitar pukul 07.30 WIB, Sabtu (5/1) dan prosesi panggih sekitar pukul 10.00 WIB yang dilanjutkan dengan resepsi, prosesi dhaup ageng dilanjutkan dengan upacara tampa kaya, dhahar klimah sekitar pukul 14.00 WIB. Upacara yang juga disebut sebagai prosesi kacar-kucur ini dilakukan secara tertutup di Kangungan Dalem Parangkarsa.
"Sebagai rakyat, saya merasa bersyukur ketika raja, junjungan saya mengadakan pesta pernikahan," kata Subagyo yang dibenarkan oleh ibu-ibu lainnya.
Rombongan ibu-ibu yang pagi itu berdesak-desakan melihat prosesi dari layar adalah mayoritas pedagang Pasar Talok, yang memang berada tak jauh dari kompleks Pura Pakualaman.
"Lha wong dalane wes ditutup, nggak ada orang lagi di pasar, sudah sepi Mas, mending saya ke sini," papar salah satu ibu yang segera diamini ibu-ibu pasar lainnya menjawab pertanyaan apa motivasi mereka datang pagi-pagi di Pura Pakualaman.
"Kalau aku mau lihat Pak Presiden Joko Widodo," timpal ibu lainnya.
Memang sepanjang jalan depan Pura Pakualaman tampak lengang, hanya barisan karangan bunga yang berjajar rapi. Semua mobil tamu resepsi kecuali mobil Presiden Joko Widodo hanya berhenti sekitar 100 meter dari pintu gerbang Pakualaman.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya