Kerja Sama Multilateral, Para Menteri Luar Negeri Asean Bahas Upaya Cegah Perdagangan Orang
Suasana Pertemuan Ke-26 Dewan Masyarakat Politik-Keamanan Asean (APSC) yang digelar dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 Asean dan dipimpin Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Mahfud MD, di Ayana Komono Waecicu Beach, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Selasa (9/5/2023).
Foto: ANTARA/POOL/Rivan Awal LinggaLabuan Bajo - Kerja sama multilateral. Upayamencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO) menjadi salah satu isu yang dibahas dalam pertemuan para menteri luar negeri Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (Asean) di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Selasa.
"Para menteri luar negeri banyak sekali membahas upaya untuk memerangi perdagangan orang, terutama kejahatan penipuan yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi(online scam)," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers di Labuan Bajo, Selasa.
Kasus perdagangan manusia kian marak terjadi di Asia Tenggara. Kementerian Luar Negeri mencatat 1.841 kasus yang sejauh ini telah diselesaikan Indonesia dalam tiga tahun terakhir.
Kasus terbaru ditemukan di Filipina ketika KBRI Manila yang bekerja sama dengan otoritas penegak hukum setempat melancarkan operasi penyelamatan korbanonline scam.
Operasi itu mendapatkan setidaknya 1.048 orang yang berasal dari 10 negara. Indonesia sendiri berhasil menyelamatkan 143 WNI yang menjadi korban TPPO.
Penanggulangan perdagangan manusia menjadi salah satu yang akan dibahas dalam KTT ke-42 Asean di Labuan Bajo pada 9-11 Mei.
Penguatan upaya penanggulangan TPPO akan dibahas dalam sesi pleno KTT Asean yang akan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo esokRabu.
KTT Asean diharapkan menghasilkan deklarasi bersama, salah satunya Deklarasi Pemberantasan TPPO akibat Penyalahgunaan Teknologi.
KTT ke-42 Asean bakal dihadiri delapan pemimpin negara anggota ditambah Timor Leste, yang untuk pertama kali berpartisipasi dalam pertemuan puncak organisasi kawasan ini.
Namun, partisipasi Timor Leste dalam KTT kali ini masih dalam kapasitas peninjau(observer)karena negara ini harus menunggu pengesahan dan adopsi peta jalan Timor Leste agar bisa menjadi anggota kesebelas Asean.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim
Berita Terkini
- Tindak Tegas, Polda Sumut Sita 55,95 Kg Sabu-sabu
- Arah Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Selaras
- Jaga Wibawa Institusi, Pimpinan Harus Buka Borok Birokrat yang Korup
- Harris-Trump Terus Kampanye saat 75 Juta Warga Telah Mencoblos
- Dokter Spesialis Ini Ingatkan Aktivitas dan Latihan Fisik Rutin Bisa Kurangi Risiko Stroke