Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keamanan Kawasan

Kerja Sama Militer AS-Filipina Upaya Mencegah Dominasi Tiongkok

Foto : JAM STA ROSA/AFP

KUNJUNGAN MENHAN AS I Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr (kiri) bersama Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin bertemu di Manila, Kamis (2/2).

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Amerika Serikat dan Filipina, pada Kamis (2/2), mengumumkan rencana memperluas kehadiran militer AS di Filipina dengan menambah akses ke empat pangkalan lagi ketika mereka berusaha mencegah tindakan agresif Tiongkok yang semakin meningkat terhadap Taiwan dan Laut Tiongkok Selatan.

The Associated Press melaporkan kesepakatan itu dicapai saat Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berada di Filipina untuk membicarakan tentang pengerahan pasukan dan senjata AS di lebih banyak kamp militer Filipina.

Dalam pernyataan bersama Filipina dan AS, kedua negara telah memutuskan untuk mempercepat implementasi penuh dari apa yang disebut Perjanjian Kerja Sama Pertahanan yang Ditingkatkan, yang bertujuan untuk mendukung pelatihan, latihan, dan interoperabilitas gabungan.

Sebagai bagian dari perjanjian, AS telah mengalokasikan 82 juta dollar AS untuk perbaikan infrastruktur di lima lokasi EDCA saat ini, dan memperluas kehadiran militernya ke empat lokasi baru di "wilayah strategis negara", bunyi pernyataan itu.

Austin tiba di Filipina, pada Selasa (31/1) lalu, dari Korea Selatan, di mana AS akan meningkatkan pengerahan senjata canggihnya seperti jet tempur dan pesawat pengebom ke Semenanjung Korea untuk mendukung latihan bersama dengan pasukan Korsel sebagai respons atas meningkatnya ancaman nuklir Korea Utara.

"Di Filipina, sekutu tertua Washington di Asia dan front kunci dalam pertempuran AS melawan terorisme, Austin mengunjungi Kota Zamboanga Selatan dan bertemu dengan jenderal Filipina serta kontingan kecil pasukan terorisme AS yang berbasis di kamp militer lokal," kata komandan militer regional Filipina Jenderal Roy Galido.

Lebih dari 100 personel militer AS telah memberikan nasihat intelijen dan pertempuan selama bertahun-tahun kepada pasukan Filipina yang memerangi pemberontakan Muslim selama puluhan tahun, yang telah jauh berkurang, namun tetap menjadi ancaman utama.

Baru-baru ini, pasukan AS telah mengintensifkan dan memperluas latihan bersama yang fokus pada kesiapan tempur dan tanggap bencana bersama pasukan Filipina di pantai barat negara itu, yang menghadap ke Laut Tiongkok Selatan, dan di wilayah Luzon utara di seberang laut dari Selat Taiwan.

Pasukan AS diberi akses ke lima kamp militer Filipina, di mana mereka dapat dirotasi tanpa batas waktu di bawah pakta pertahanan EDCA 2014.

Pada Oktober lalu, AS meminta akses untuk lebih banyak pasukan dan senjatanya di lima kamp militer tambahan, kebanyakan di utara. Permintaan itu akan menjadi agenda utama dalam pertemuan Austin, menurut pejabat Filipina.

"Kunjungan Menhan Austin jelas berkaitan dengan diskusi-diskusi yang sedang berlangsung di situs EDCA," kata Duta Besar Filipina untuk Washington, Jose Romualdez, dalam jumpa pers.


Redaktur : Redaktur Pelaksana
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top