Keren Semoga Bisa Diwujudkan, Sejumlah Inovasi Disiapkan untuk Capai Swasembada Garam di 2027
Kawasan tambak garam di desa Tanjakan, Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Dedhez AnggaraJAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan langkah strategis dengan sejumlah inovasi menuju pencapaian swasembada garam nasional yang ditargetkan pemerintah dapat tercapai di tahun 2027. KKP merancang program swasembada garam dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk petambak garam, pemerintah daerah, dan pelaku industri.
"Sebagai bagian dari rencana tersebut, KKP juga telah mengidentifikasi wilayah potensial pengembangan tambak garam, salah satunya Indramayu, Jawa Barat," kata Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan dan Ruang Laut KKP, Victor Gustaaf dalam keterangan di Jakarta, Sabtu (4/1).
Seperti dikutip dari Antara, Victor mengatakan Indramayu akan menjadi fokus utama pembangunan infrastruktur, pelatihan petambak, dan akses pembiayaan. Luas lahan produktif di Indramayu sendiri pada tahun 2024 sebesar 1.445,65 hektare dengan total produksi sebesar 135.891,10 ton (produktivitas 94 ton per hektare).
Sementara stok saat ini sebesar 25.000 ton tersebar di empat kecamatan yaitu Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol.
Selain mengidentifikasi wilayah, KKP mendorong inovasi teknologi dalam proses produksi garam. Penggunaan metode geomembran, misalnya, telah terbukti meningkatkan kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan oleh petambak lokal.
Lakukan Terobosan
Selain itu, mulai tahun 2025 KKP akan melakukan terobosan berupa modelling ekstensifikasi tambak garam di Nusa Tenggara Timur dengan target 2.500 hekatre menggunakan metode konvensional namun dilengkapi dengan penerapan mekanisasi panen.
Kemudian, intensifikasi melalui modernisasi teknologi produksi garam dengan target 1.800 hektare melalui metode concentrated brine di lima provinsi, termasuk Jawa Barat.
“Pada tahun 2024, produksi garam rakyat mencapai 2,04 juta ton, melebihi target produksi 2 juta ton. Ini menunjukkan program pengembangan tambak garam telah berjalan sesuai rencana,” jelas Victor.
Ia mengaku optimistis dengan dukungan teknologi, peningkatan kapasitas produksi, dan pengelolaan sumber daya berkelanjutan, membuat KKP dapat mencapai target swasembada garam.
“Produksi garam rakyat kita sudah memiliki kualitas yang baik, kita bisa bersaing dengan negara lain, sehingga ke depan tidak perlu lagi impor,” ucap Victor.
Lebih lanjut, dia mengatakan sebagai langkah awal menuju swasembada, Pemerintah menetapkan tidak mengimpor garam konsumsi di tahun 2025.
Sementara itu, pengamat pertanian dari Universitas Jember, Ihsannudin, mengatakan fenomena tingginya impor yang kurang memperhitungkan ketersediaan stok dalam negeri telah jadi salah satu kendala dalam mencapai swasembada garam.
“Pelaksanaan impor garan harus sangat disikapi dengan ekstra hati-hati terkait assesment stok. Mengingat sebentar lagi memasuki musim kemarau yang tak berapa lama ke depan tiba masa panen garam rakyat. Jangan sampai impor yang dilakukan periode itu menjadi sumber petaka hancurnya harga garam rakyat,” ujarnya.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Eko S, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 2 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti
- 5 Marselino Ditemani Ole Romeny di Oxford United
Berita Terkini
- Asam Lambung Sering Naik? Pengobatan dari IDI Garut Ini Mungkin Cocok Untuk Anda!
- Film Eva Pendakian Terakhir Tayang 16 Januari 2025, Angkat Kisah Horor di Pegunungan
- Berikut Tips Sehat dari IDI Cianjur Agar Kamu Terhindar dari Vulvovaginitis
- Terbukti Ampuh, Ini 7 Obat Alami untuk Mengatasi Kram Perut
- Lakukan Pengobatan dari IDI Cirebon yang Satu Ini Demi Menghindari Penyakit Salpingitis