Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Keren, Cianjur Catat Seluruh Pasar Dapat Olah Sampah Mandiri

Foto : ANTARA/Ahmad Fikri

Bupati Cianjur Herman Suherman meninjau TPSA Pasirsembung di Kecamatan Cilaku, sudah melebihi kapasitas karena tingginya volume sampah yang masuk terlebih sampah pasar.

A   A   A   Pengaturan Font

Cianjur - Keren, Dinas Koperasi UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat seluruh pasar di daerah itudapat mengolah sampah secara mandiri menjadi pupuk dan bahan keperluan lainnya sehingga memiliki nilai jual.

Kepala Diskuperdagin CianjurKomarudin di Cianjur, Kamis, mengatakan setiap hari volume sampah yang dihasilkan tujuh pasar di daerah itu sekitar 42 ton sehingga ketika diolah secara mandiri akan menghasilkan pupuk organik dan lainnya, seperti paving blok.

"Kami sudah menggelar rapat bersama UPTD Pasar, DPP dan K5, solusinya adalah melakukan pengelolaan sampah secara mandiri di masing-masing UPTD pasar, sehingga dapat menghasilkan nilai jual seperti pupuk organik, paving blok, kerajinan tangan dan lainnya," kata dia.

Pengelola tujuh pasar, seperti Pasar Ciranjang, Pasar Cipanas, Pasar Induk Cianjur, Pasar Cibeber, Pasar Muka, Pasar Cikalongkulon, Pasar Cigombong dan Pasar Sukanagara, sepakat untuk melakukan pengolahan sampah mandiri yang memiliki daya jual, termasuk menyediakan lahan dan alat pengolahan yang dapat melibatkan warga sekitar sebagai pekerja sehingga dapat mengurangi pengangguran di sekitar pasar dan sebagai upaya meningkat perekonomian warga.

"Untuk tenaga pengolahan diprioritaskan warga sekitar yang nantinya akan mendapat pelatihan seperti yang sudah diterapkan beberapa pasar di Cianjur, seperti Pasar Ciranjang," katanya.

Kepala UPTD Pasar CiranjangHeru Haerul Hakim mengatakan pihaknya memiliki lahan seluas 400 meter persegi untuk pengolahan sampah mandiri, di mana setiap hari sampah empat ton dilakukan pengolahan menjadi pupuk organik dan paving blok.

Tercatat dari empat ton sampah yang diolah setiap hari, 80 persen sampah organik menjadi pupuk organik dan 20 persen sampah non-organik diolah menjadi paving blok serta kerajinan tangan melibatkan warga yang tinggal di sekitar pasar.

"Kami memberikan pelatihan bagi warga dan petugas kebersihan pasar mulai dari memilah sampah sampai dengan mengolah sampah. Kami akan menambah alat untuk pengolahan sesuai kebutuhan, sehingga sampah yang dihasilkan setiap hari menjadi barang berguna dan memiliki nilai jual," katanya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top