Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan Bilateral

Keputusan OPEC+ Tak Akan Putuskan Aliansi AS-Saudi

Foto : istimewa

Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman

A   A   A   Pengaturan Font

Terlepas dari perdebatan sengit, sejumlah analis dan para pakar mengatakan baik AS maupun Arab Saudi menghadapi kendala dalam upayanya untuk saling menekan satu sama lain. Washington DC di satu sisi tidak ingin melakukan apapun untuk mempertaruhkan keamanan sektor minyak Arab Saudi, mengingat kerusakan apapun yang terjadi akan membuat harga melonjak lebih tinggi dan mungkin mendorong Riyadh lebih dekat ke Tiongkok dan Russia.

Sementara itu, Riyadh sadar pihaknya tidak dapat dengan mudah mendiversifikasi pasokan senjata untuk militernya, yang telah dilengkapi dan dilatih secara besar-besaran oleh AS sejak kedua negara menjalin hubungan yang saling menguntungkan pada 1945.

Namun, keretakan AS-Saudi melebar ketika Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman (MBS), menandai betapa pentingnya arti Saudi dan dirinya sendiri di panggung dunia. Hubungan keduanya sudah rusak oleh sikap Biden terkait pembunuhan jurnalis Saudi, Jamal Khashoggi pada 2018 dan perang Yaman. Sikap AS yang menunda memberikan kekebalan kepada MBS terkait dalam gugatan AS atas pembunuhan Khashoggi, bahkan setelah ia diangkat sebagai perdana menteri, juga menjadi catatan tersendiri.

MBS memperoleh beberapa pengaruh di panggung dunia setelah invasi Russia ke Ukraina pada 24 Februari. Para pemimpin Barat, termasuk Biden, memilih mengunjungi Kerajaan Saudi, meminta mereka menggelontorkan lebih banyak pasokan minyak untuk memerangi inflasi yang tinggi dan meningkatnya biaya pinjaman.

Pangeran MBS di sisi lain pun menyadari kekuatan dan posisi pasar minyak Riyadh sebagai penyeimbang Iran, dan mungkin berdiri teguh dalam menghadapi kritik AS.AFP/VoA/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top