
Kepala Daerah Diminta Siaga Antisipasi Kenaikan Komoditas
Zulkifli Hasan Menko Bidang Pangan - Alhamdulillah, sampai hari ini di seluruh Indonesia ketersediaan bahan pokok menjelang Lebaran, ketersediaan dan harganya stabil.
Foto: antaraSemarang - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengajak seluruh jajaran kepala daerah untuk bersama-sama bersiaga mengantisipasi kenaikan harga komoditas pokok dan strategis menjelang Lebaran 2025.
"Kita sepakat, Pak Gubernur, wakil gubernur, bupati dan kepala daerah, kita sama-sama siaga, apel, memonitor ketersediaan dan harga barang pokok agar rakyat bisa menjalankan puasa, hari raya, dengan gembira," katanya di Semarang, Kamis (20/3).
Seperti dikutip dari Antara, hal tersebut disampaikan Zulhas usai Rapat Persiapan menghadapi Panen Raya dan Idul Fitri 2025, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang.
Jadi, kata Zulhas, apabila ada keluhan kenaikan harga maka gubernur, wali kota, dan bupati beserta jajarannya akan bisa segera mengatasi persoalan tersebut.
"Kalau ada keluhan sedikit, maka segera akan diatasi oleh bupati, wali kota, gubernur. semua ketersediaan yang ada harus kita berikan," katanya.
Sejauh ini, ia mengatakan bahwa harga komoditas pokok dan strategis di pasaran masih stabil dan belum ada gejolak yang berarti.
"Alhamdulillah, sampai hari ini di seluruh Indonesia ketersediaan bahan pokok menjelang Lebaran, ketersediaan dan harganya stabil," kata Zulhas.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen mengapreasiasi perhatian Menko Pangan dan jajaran menteri terkait, apalagi menjelang musim panen raya.
"Pemerintah sudah berupaya untuk menahan supaya harga tidak turun, harganya dari 6.500 rupiah tetapi juga harus kita jaga kualitasnya," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.
Selain itu, pemerintah juga akan menata, memperbaiki, dan membangun irigasi untuk sawah-sawah agar pengairannya optimal dan panen bisa berlimpah.
Stabilitas Pasokan
Lebih lanjut, Zulhas mengingatkan Perum Bulog untuk memenuhi target penyerapan sebanyak 2 juta ton beras dalam negeri hingga April 2025, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan di Indonesia.
"Karena target Bulog harus menyerap beras sampai akhir April 2025 kira-kira 2 juta ton. Sekarang baru 450 (ribu ton)," kata Zulhas.
Saat ini, kata dia, bulan Maret tinggal tersisa 10 hari, sehingga setidaknya penyerapan beras hingga akhir bulan harus mencapai 750 ribu-800 ribu ton.
"Hari ini sudah tanggal 20 Maret. 10 hari lagi Maret selesai. Jadi Maret ini kalau tidak dapat 700-800.000 (ton), awas hati-hati. Harus Maret ini dapat 750-800.000 (ton). Baru nanti April bisa ngejar," katanya lagi.
Apabila serapan beras petani oleh Bulog hingga April 2025 mencapai 1-2 juta ton, maka tidak perlu lagi dilakukan impor beras.
Dalam kesempatan itu, Zulhas menyatakan bahwa pemerintah telah menetapkan harga Gabah Kering Panen (GKP) yang harus diterima oleh Perum Bulog yaitu 6.500 rupiah per kilogram, untuk mendukung petani dan menjaga keseimbangan pasar beras di dalam negeri.
"Kalau ada yang membeli di bawah Rp6.500 bisa dipenalti. Nah, jadi rata-rata sudah 6.500 rupiah sehingga kami harapkan petani-petani kita bisa lebih bisa lebih makmur, bisa lebih sejahtera," katanya.
Demikian pula dengan komoditas jagung, kata dia, sebab komoditas tersebut penting karena keterkaitannya dengan komoditas-komoditas lainnya.
"Karena jagung itu penting. Ada terkait kalau jagungnya impor, maka nanti harga ayam, harga telur mahal. Karena bahan makan, pakan itu sebagian besar dari jagung," katanya pula.
Berita Trending
- 1 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 2 Kemenhut bantah pembatasan drone terkait temuan ladang ganja di TNBTS
- 3 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 4 BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang Menyalurkan Santunan Rp3,3 Miliar
- 5 Menbud: Sinema Berperan Sebagai Alat Literasi Sejarah
Berita Terkini
-
Jaga Kebersihan Fasilitas Umum, Supersol Bersihkan Beberapa Toilet di Titik Mudik di Jawa dan Bali
-
Apple TV+ Rugi Lebih dari $1 Miliar per Tahun
-
BBMKG: Hati-hati Cuaca Buruk di Wilayah Bali pada 21-23 Maret 2025
-
'Mickey 17' Diproyeksikan Merugi $75 Juta dalam Penayangan di Bioskop
-
Ups…Hati-hati Ternyata Kaum Wanita Rentan Ini