![Kenyamanan Bekerja yang Diciptakan Fujifilm Indonesia](https://koran-jakarta.com/images/article/kenyamanan-bekerja-yang-diciptakan-fujifilm-indonesia-221003173013.jpg)
Kenyamanan Bekerja yang Diciptakan Fujifilm Indonesia
![Kenyamanan Bekerja yang Diciptakan Fujifilm Indonesia](https://koran-jakarta.com/images/article/kenyamanan-bekerja-yang-diciptakan-fujifilm-indonesia-221003173013.jpg)
Keceriaan karyawan Fujifilm Indonesia (FFID) di saat merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 2022.
Sikap keterbukaan yang ditunjukkan oleh Masato menjadi contoh bagi para jajaran manajemen dan karyawan, yang kemudian menjadi sebuah kultur perusahaan yang sehat.
Berangkat dari pentingnya sikap keterbukaan, peran seperti "corporate culture translator", penerjemah kultur Jepang ke Indonesia, sangat dibutuhkan di Fujifilm Indonesia. Uniknya, sebagai perusahaan yang berasal dari Jepang, di Fujifilm Indonesia, hanya ada Masato dan beberapa saja yang merupakan orang asli Jepang.
Sehingga, peran"corporate culture translator" diberikan kepada para General Manager (GM) Fujifilm Indonesia. Sebagai GM Fujifilm Indonesia, penting bagi mereka menyerap kultur Fujifilm Tokyo lalu menginternalisasikannya di Fujifilm Indonesia. Tujuannya agar nilai-nilai kultur Fujifilm Tokyo sama dengan nilai-nilai kultur Fujifilm Indonesia.
Metode kerja yang berfokus pada problem solving
Untuk terus dapat berinovasi, Fujifilm Indonesia memiliki metode kerja berbasis See, Think, Plan, and Do (STPD). Hal ini berbeda dengan kebanyakan perusahaan yang memiliki metode kerja berbasis Plan, Do, Check, Act (PDCA). STPD, sebuah metode yang diciptakan oleh Fujifilm pada tahun 2005, merupakan sebuah inovasi yang berfokus pada problem solving. STPD sendiri merujuk pada cara kerja karyawan berprestasi yang mampu mengatasi sejumlah persoalan saat itu. Secara jangka panjang, tujuan dalam menggunakan metode kerja ini agar meningkatkan produktivitas, omzet, dan profit perusahaan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : M. Fachri
Komentar
()Muat lainnya