Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Suksesi BI l Presiden Jokowi Usulkan Perry Warjiyo untuk Kembali Jabat Gubernur BI

Kendalikan Inflasi Musiman dan Depresiasi Rupiah

Foto : Istimewa

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo

A   A   A   Pengaturan Font

Inflasi tinggi dapat menjadi malapetaka bagi perekonomian dalam negeri karena berpengaruh langsung bagi hajat hidup rakyat banyak.

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) mendatang dihadapkan pada dua tantangan besar, yakni risiko inflasi tinggi dan pelemahan nilai tukar rupiah. Karenanya, Gubernur BI ke depan harus mampu meningkatkan sinergi dengan pemerintah untuk menjaga inflasi dan kurs rupiah.

Saat ini, harga sejumlah bahan kebutuhan pokok mengalami kenaikan. Bahkan, peluang kenaikan harga ke depan makin terbuka karena faktor musiman, Ramadan dan Idul Fitri. Tanpa intervensi BI dan pemerintah, lonjakan harga itu akan mengerek inflasi.

"Inflasi musiman (cyclical inflation), inflasi yang terjadi karena musim tertentu ini harus menjadi fokus Gubernur BI mendatang, apalagi beberapa hari lagi Ramadan," ujar Direktur Progam Indef, Esther Sri Astuti, kepada Koran Jakarta, Senin (27/2).

Dalam hal ini, lanjut Esther, sinergitas dengan pemerintah juga menjadi kunci terlebih khusus kementerian-kementerian teknis. Menurutnya, BI perlu terus memantau perkembangan harga dan melakukan berbagai usaha untuk mengintervensi di sektor riil agar harga selalu stabil.

Hal ini diungkapkan Esther sebagai respons terhadap langkah Presiden Joko Widodo yang resmi mengusulkan Perry Warjiyo untuk kembali menjabat sebagai Gubernur BI. Sebelumnya, Perry telah menjabat sebagai Gubernur BI periode 2018-2023. Dengan menjadi calon tunggal, Perry berpotensi menjabat Gubernur BI selama dua periode
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top