Kendalikan Harga di Sektor Riil
Dirinya mengakui, pada kuartal IV-2022, ekspor RI turun. Penurunan harga komoditas primer berimbas pada penurunan ekspor. Namun, sektor lain merasakan dampak positifnya seperti pariwisata. "Kuncinya agar tahun ini pertumbuhan terjaga ialah pada pengendalian harga di sektor riil," tandas Suhartoko.
Sebelumnya, Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Teuku Riefky, mengatakan pertumbuhan ekonomi sepanjang 2022 lalu diperkirakan mencapai 5,18 persen sampai 5,20 persen secara tahunan. Sementara pertumbuhan pada kuartal IV 2022, diprediksi mencapai 4,56 persen secara year on year.
"Dengan mempertimbangkan semua hal, Indonesia mungkin tidak akan tumbuh di atas 5 persen pada kuartal IV-2022, karena menghilangnya low-base effect dan harga komoditas yang lebih rendah pada akhir 2022 dibandingkan dengan kuartal II dan III-2022," kata Riefky.
Sementara itu, Menteri Koordinatorbidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan pemerintah tetap optimistis menghadapi tahun ini. Namun, pemerintah tetap waspada menghadapi perkembangan ekonomi global ke depannya.
"Jadi sikap pemerintah menghadapi perekonomian ke depan. Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan utama dalam memitigasi berbagai risiko potensi krisis ekonomi global, yang mana Bank Dunia memprediksikan perekonomian global hanya akan bertumbuh 1,7 persen pada 2023," sebutnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya