Kendala Apa Sampai Model AI Terbaru xAI Tidak Dirilis Tepat Waktu Seperti yang Dijanjikan Elon Musk
Arsip foto - Elon Musk menjawab pertanyaan wartawan usai peluncuran layanan internet berbasis satelit Starlink di Denpasar, Bali, Minggu (19/5/2024).
Foto: ANTARA/Muhammad AdimajaJakarta - Pendiri dan CEO Perusahaan kecerdasan artifisial (artificial intelligence) xAI pada musim panas 2024 menjanjikan bahwa Grok 3 sebagai model utama berikutnya dari xAI akan dirilis pada akhir tahun 2024.
Namun ternyata model AI terbaru dari xAI itu hingga awal Januari ini belum juga dirilis dan itu artinya kecerdasan artifisial tersebut melewati tenggat waktu yang dijanjikan oleh sang miliarder dunia tersebut.
Laporan TechCrunch pada Kamis (2/1) menyebutkan Grok 3 seharusnya menjadi jawaban dari xAI untuk bersaing dengan model AI serupa seperti GPT-4o milik OpenAI dan Gemini milik Google.
Grok 3 harusnya dapat menganalisis gambar dan menanggapi pertanyaan, serta mendukung sejumlah fitur di X, jejaring sosial yang juga dimiliki Elon Musk.
Meski begitu, faktanya, beberapa kode di situs web xAI yang ditemukan oleh pembocor teknologi AI Tibor Blaho menunjukkan bahwa model perantara, "Grok 2.5," mungkin akan hadir lebih dulu.
Memang ini bukan pertama kalinya Musk menetapkan tujuan yang tinggi dan gagal mencapainya. Sudah menjadi rahasia umum bahwa pernyataan Musk tentang waktu peluncuran produk sering kali tidak realistis.
Dan agar adil, dalam wawancara dengan pembawa siniar Lex Fridman pada Agustus 2024, Elon Musk sempat sedikit meluruskan pernyataannya terkait Grok 3 dan berharap bahwa AI itu akan tersedia di 2024 "jika kita beruntung."
Sebenarnya tidak dirilisnya Grok 3 secara tepat waktu merupakan hal wajar dan juga bagian dari tren industri AI yang terjadi oleh perusahaan-perusahaan lainnya.
Tahun lalu, perusahaan rintisan AI bernama Anthropic gagal menghadirkan penerus model Claude 3 Opus terbaiknya. Beberapa bulan setelah mengumumkan bahwa model generasi berikutnya, Claude 3.5 Opus, akan dirilis pada akhir tahun 2024.
Namun akhirnya Anthropic menghapus semua penyebutan model tersebut dari dokumentasi pengembangnya.
Kabarnya, Google dan OpenAI juga mengalami kemunduran dengan model andalan mereka dalam beberapa bulan terakhir.
Ini bisa jadi bukti keterbatasan undang-undang penskalaan AI saat ini—metode yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan model mereka.
Di masa lalu yang tidak terlalu jauh, peningkatan kinerja yang substansial dapat dicapai dengan melatih model menggunakan daya komputasi yang sangat besar dan kumpulan data yang semakin besar.
- Baca Juga: AS Sepakati Penjualan Misil ke Jepang
- Baca Juga: Guatemala Kirimkan Kontingen Pasukan ke Haiti
Namun, perolehan dengan setiap generasi model mulai menyusut, yang menyebabkan perusahaan mencari teknik alternatif.
Berita Trending
- 1 KPU: Penetapan Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Jakarta pada Kamis
- 2 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 3 Perluas Akses Permodalan, Pemerintah Siapkan Pendanaan Rp20 Triliun untuk UMKM hingga Pekerja Migran
- 4 Panglima TNI Mutasi 101 Perwira Tinggi, Kepala BSSN dan Basarnas Juga Diganti
- 5 Marselino Ditemani Ole Romeny di Oxford United
Berita Terkini
- Menag Sebut Penurunan Biaya Haji 2025 Sesuai Permintaan Presiden dan Pastikan Tak Akan Kurangi Kualitas Layanan
- Tim SAR Gabungan Cari Tiga Korban Kapal Tabrakan di Perairan Karimun Kepri
- TII Minta DPR dan Pemerintah Serius Tindak Lanjuti Putusan MK soal Penghapusan Ambang Batas Pencalonan Presiden
- Aturan Turunan MBG Harus Segera Rampung
- Kodam Mulawarman Salurkan Makan Bergizi Gratis di Banjarmasin dan Nunukan