Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenapa Taiwan Tidak Berusaha Tembak Jatuh Rudal Dongfeng Tiongkok?

Foto : ANTARA/HO-Tiongkok Milltary

Arsip foto - Jet tempur Tiongkok Su-30 yang dilibatkan dalam latihan di sekitar Taiwan.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Lembaga Penelitian Perang Dunia Kedua Wang Li blak-blakan mengenai alasan militer Taiwan tak berusaha menembak jatuh rudal Dongfeng Tiongkok.

Mengutip Taiwan News, Minggu (7/8), banyak warga yang menanyakan mengenai alasan Taiwan tak berusaha menembak jatuh rudak balistik yang ditembakkan oleh Tiongkok di sekitar Taiwan.

Seperti dikutip dari CNN Indonesia, Tiongkok meluncurkan 11 rudal balistik Dongfeng ke perairan sekitar Taiwan utara, selatan, dan timur.

Menurut Kementerian Pertahanan Jepang, lima rudal balistik yang diluncurkan Tiongkok mendarat di zona ekonomi eksklusif (ZEE) dan empat rudal balistik terbang di atas Taipei.

Masyarakat pun bertanya-tanya alasan Taiwan tak menggunakan sistem pertahanan udara, seperti rudal patriot untuk mencegat rudal tersebut.

Peneliti Lembaga Penelitian Perang Dunia Kedua, Wang Li mengatakan rudal balistik yang ditembakkan Tiongkok ke Taiwan terbang ke luar angkasa sebelum kembali turun untuk mencapai target.

Sementara itu, lembaga tersebut mengatakan data Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) menunjukkan bahwa jalur penerbangan utama rudal balistik Dongfeng berada di luar atmosfer.

Dengan demikian, rudal yang ditembakkan Tiongkok tersebut dianggap tak berada di Taiwan.

Di sisi lain, Lembaga Penelitian Perang Dunia Kedua Wang Li mengatakan Taiwan sengaja tak memanfaatkan sistem pertahanan rudal anti balistik patriot III karena sistem itu tak digunakan untuk mencegat rudal di luar angkasa.

Sistem pertahanan rudal anti balistik patriot III justru berfungsi untuk mencegat rudal musuh yang memasuki wilayah udara Taiwan.

Lagi pula, satu rudal patriot Taiwan memiliki nilai 50 juta dolar Taiwan. Angkanya lebih tinggi daripada satu rudal Dongfeng yang hanya 20 juta dolar Taiwan.

Pemerintah Taiwan mengaku terus menerima ancaman militer dari Tiongkok setelah kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat Nancy Pelosi ke pulau itu.

Setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi pada 2 Agustus, Taiwan terus menerima ancaman militer dari Tiongkok, menurut keterangan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taiwan (TETO) di Indonesia yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Menurut TETO, Tiongkok telah mengumumkan akan menggelar latihan militer selama tiga hari berturut-turut pada 4-7 Agustus dengan latihan tembakan langsung di total 6 wilayah perairan -- sisi utara, timur laut, barat laut, timur, selatan, dan barat daya -- dan wilayah udara Taiwan.

"Latihan militer ini telah memblokade laut dan udara Taiwan, mempengaruhi operasional 17 jalur pelayaran internasional dan 7 pelabuhan internasional dari Taiwan, dan beberapa latihan telah menginvasi perairan teritorial, wilayah berdekatan dan wilayah udara Taiwan," kata Perwakilan TETO John Chen seperti disampaikan dalam keterangan tersebut.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top