Kenali 5 Penyebab Osteoporosis, Ini Solusi Pengobatannya dari IDI Bogor
Ilustrasi
Foto: Freepik/QueenmoonliteIkatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor idibogor.org mengungkapkan, salah satu penyakit yang sering dialami oleh orang dewasa terutama lansia adalah osteoporosis. Kondisi ini terjadi ketika kepadatan tulang mulai berkurang, yang mengakibatkan tulang menjadi lebih rapuh. Prevalensi osteoporosis di Indonesia adalah sekitar 10,3%, atau 2 dari 5 orang Indonesia berisiko mengalaminya.
IDI Kota Bogor adalah salah satu organisasi kesehatan dan menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Bogor adalah organisasi profesi yang mewadahi para dokter di wilayah Bogor.
IDI berperan penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesionalisme dokter, serta memberikan informasi dan edukasi kesehatan kepada masyarakat. IDI Bogor kemudian meneliti lebih lanjut mengenai penyakit osteoporosis yang sering menyerang dan mengganggu kesehatan masyarakat Indonesia. Rekomendasi obat yang tepat bagi para penderitanya.
Apa saja penyebab utama terjadinya osteoporosis?
IDI Kota Bogor menjelaskan ketika proses pembentukan tulang baru tidak dapat mengimbangi hilangnya tulang lama, hal ini menyebabkan struktur tulang menjadi lemah, yang meningkatkan risiko patah tulang, yang sering terjadi pada panggul, tulang belakang, dan pergelangan tangan. Ini dikenal sebagai osteoporosis. Adapun penyebab osteoporosis meliputi:
1. Usia dan penuaan
Penuaan menyebabkan osteoporosis. Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menghasilkan lebih banyak tulang baru berkurang, terutama setelah usia tiga puluh tahun, ketika tubuh mencapai puncaknya dalam hal massa tulang.
2. Gaya hidup tidak sehat
Faktor lainnya seperti kurangnya aktivitas fisik, merokok, dan konsumsi alkohol berlebihan dapat menyebabkan penurunan massa tulang lebih cepat. Olahraga teratur memperkuat otot dan tulang, sementara merokok dan alkohol mengganggu metabolisme tulang.
3. Perubahan hormon dalam tubuh
Penyebab utama pengeroposan tulang adalah penurunan hormon estrogen pada wanita setelah menopause; penurunan testosteron pada pria juga dapat berdampak pada kesehatan tulang. Memiliki riwayat keluarga osteoporosis juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit tersebut.
4. Berat badan lebih rendah
Berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) di bawah 18,4, seseorang dikatakan memiliki berat badan rendah atau underweight pada orang dewasa jika berat badannya berada di bawah rentang normal untuk usia dan jenis kelaminnya. Individu dengan berat badan rendah memiliki kepadatan tulang yang lebih rendah, sehingga lebih rentan terhadap osteoporosis.
5. Kondisi medis tertentu
Risiko terkena osteoporosis dapat meningkat karena penyakit seperti anoreksia nervosa, gangguan tiroid, sindrom Cushing, dan penyakit pencernaan yang mengganggu penyerapan nutrisi.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala osteoporosis?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat yang dapat mengurangi rasa sakit pada tulang akibat osteoporosis. Untuk mengatasi gejala osteoporosis dan meningkatkan kepadatan tulang, beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:
1. Bisfosfonat
Obat ini meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi resorpsi tulang. Salah satu obat ini yang digunakan untuk mencegah dan menangani osteoporosis, terutama pada wanita, adalah alendronate. Dokter biasanya memberikan 5-10 mg setiap hari atau 35-70 mg sekali seminggu.
2. Risedronate
Risedronate adalah obat yang digunakan untuk mengobati pengeroposan tulang, atau osteoporosis. Obat ini dapat membantu memperkuat tulang Anda, sehingga mereka tidak mudah patah. Dokter biasanya merekomendasikan 5 mg setiap hari atau 35 mg sekali seminggu.
3. Denosumab
Obat ini diberikan melalui suntikan dan efektif dalam meningkatkan kepadatan tulang serta mengurangi risiko patah tulang, terutama pada wanita pascamenopause.
4. Susu HiLo Gold
Hilo Gold adalah susu yang dapat membantu menjaga kesehatan tulang dan sendi, sehingga dapat membantu mencegah osteoporosis. Susu HiLo Gold rendah lemak dan tanpa pemanis buatan. Susu ini mengandung vitamin B1, B3, dan B6 yang membantu metabolisme karbohidrat menjadi energi.
Selain mengonsumsi obat, perubahan gaya hidup seperti diet sehat, olahraga dan minum susu khusus tulang juga sangat penting dalam pengelolaan osteoporosis.
(IKN)
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Hari Kamis KPU tetapkan Gubernur
- 2 the Straits Times Memprediksi Presiden Prabowo Bersama Sembilan Presiden dan PM Negara Lain Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh
- 3 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 4 Masuki Masa Pensiun, Kepala BSSN dan Kepala Basarna Diganti
- 5 Gara-gara Faktor Inilah, Pelantikan Kepala Daerah Terpilih di Provinsi Bali Diundur
Berita Terkini
- Kali Pesanggrahan Dikeruk untuk Antisipasi Potensi Banjir
- Enam Bulan Tidak Berdinas, Dua Polisi Dipecat
- Kejagung dan KPK Perkuat Sinergi Pemberantasan Korupsi
- Bank Mandiri Resmi Jadi Mitra Utama IBL 2025 Komitmen Majukan Basket Nasional
- Selama Libur Nataru 1.521 Penumpang Tiba di Terminal Lebak Bulus