Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kenaikan Suku Bunga Picu Keruntuhan SVB? Bank Sentral Harus Bagaimana?

Foto : The Conversation/Unsplash/Mariia Shalabaieva

Mungkinkah muncul risiko sistemik dari ambruknya Silicon Valley Bank?

A   A   A   Pengaturan Font

Tersungkurnya SVB berhubungan dengan dua penyebab lain yang saya deskripsikan di buku saya.

Pertama adalah ketika suku bunga meningkat dengan cepat. Penyebabnya bisa jadi karena bank sentral bereaksi terhadap kenaikan inflasi, perang atau ketatnya lapangan pekerjaan. Memang, bank sentral AS, Federal Reserve atau the Fed, serta bank sentral di berbagai negara, telah menaikkan suku bunga dari rentang 0.25%-0.5% menjadi 4.5%-4.75% sepanjang 12 bulan terakhir.

Tingginya suku bunga membuat pinjaman makin ketat. Hal ini menyulitkan institusi keuangan untuk membiayai operasinya sendiri, sekaligus merusak nilai pinjaman dan aset eksisting mereka.

Yang kedua adalah ketika suku bunga jangka pendek naik di atas suku bunga jangka panjang, seperti yang terjadi di AS selama beberapa bulan terakhir. Selama pandemi, perusahaan rintisan teknologi, dengan uang cadangan dari putaran dana di dunia uang mudah (easy money), menempatkan simpanan mereka di SVB.

Dengan sedikitnya permintaan pinjaman dari sektor tersebut, SVB menginvestasikan sebagian besar uangnya dalam obligasi jangka panjang - kebanyakan berasal dari sekuritas yang didukung hipotek dan Departemen Keuangan AS.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top