
Kenaikan Harga Emas Menunjukkan Masyarakat Menanti Stabilitas Ekonomi
Kenaikan Harga Emas
Foto: antaraJakarta – Kenaikan signifikan harga emas belakangan ini dinilai sebagai sinyal bahwa masyarakat dan pelaku usaha masih menunggu stabilitas ekonomi sebelum berani berinvestasi di sektor produktif.
Peneliti pada Pusat Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ragimun menyatakan logam mulia emas yang akhir-akhir ini terus mengalami lonjakan harga jual, dikarenakan masyarakat menunggu kepastian atau "wait and see" stabilitas iklim usaha di Tanah Air.
"Karena perubahan pola investasi yang mereka anggap lebih aman dan stabil dibanding dengan investasi yang tidak nyaman pada investasi yang lebih berisiko seperti saham yang saat ini yang terus turun," ujarnya di Jakarta, Kamis (20/3).
- Baca Juga: RI-Australia Bangkitkan Kesadaran terkait Sampah Laut Lewat Pameran
- Baca Juga: Penolakan Revisi RUU TNI
Seperti dikutip dari Antara, Ragimun menyatakan saat ini masyarakat Indonesia sedang dalam fase perubahan pola investasi yang condong untuk mencari instrumen tabungan yang lebih aman dan stabil.
Dikatakan dia, meningkatnya harga emas juga karena masyarakat menganggap instrumen investasi ini mudah untuk dicairkan, serta meski digunakan sebagai tabungan jangka panjang, harga jual logam mulia akan tetap naik.
Ragimun menyatakan, guna memperkuat pilihan instrumen investasi lain selain logam mulia, pemerintah mesti memberikan sinyal positif melalui kebijakan yang mendorong pertumbuhan di sektor riil, serta mengembalikan kepercayaan publik terhadap ekonomi nasional lewat kinerja BUMN.
3 Kali Lipat
Sementara itu, Ketua Kelompok Riset Knowledge Based Economy Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Bahtiar Rifai menyatakan harga jual emas saat ini melonjak hingga tiga kali lipat dibandingkan pada saat masa pandemi Covid-19 (2019-2023).
Adapun pada awal pandemi harga emas di kisaran 780.000 rupiah per gram, namun kini pada 20 Maret 2025 harga jual logam mulia tersebut menembus angka 1.774.000 rupiah per gram.
Menurut Rifai ada beberapa faktor yang memengaruhi lonjakan harga jual emas, antara lain inflasi yang tak sebanding dengan suku bunga, serta adanya kelesuan perekonomian.
Berita Trending
- 1 TNBTS menyangkal pelarangan drone berkaitan dengan ladang ganja
- 2 Kemenhut bantah pembatasan drone terkait temuan ladang ganja di TNBTS
- 3 Awak Bus di Purwokerto Cek Kesehatan Jelang Angkutan Mudik Lebaran
- 4 BPJS Ketenagakerjaan Pangkalpinang Menyalurkan Santunan Rp3,3 Miliar
- 5 Menbud: Sinema Berperan Sebagai Alat Literasi Sejarah
Berita Terkini
-
Pengendara motor terluka parah akibat kerobohan pohon
-
Kegagalan Pinalti Membawa Mimpi Buruk Debut Kluivert
-
Jaga Kebersihan Fasilitas Umum, Supersol Bersihkan Beberapa Toilet di Titik Mudik di Jawa dan Bali
-
Apple TV+ Rugi Lebih dari $1 Miliar per Tahun
-
BBMKG: Hati-hati Cuaca Buruk di Wilayah Bali pada 21-23 Maret 2025