Kemiskinan Picu Kerawanan Pangan
Pengentasan kemiskinan, peningkatan pendidikan, serta peningkatan pelayanan stunting menjadi bagian penting dalam upaya mengatasi kerawanan pangan.
JAKARTA - Pemerintah perlu mengatasi masalah kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan. Sebab, permasalahan ini erat kaitannya dengan pemicu kerawanan pangan serta penghambat upaya peningkatan pelayanan stunting.
Deputi bidang Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional (Bapanas), Nyoto Suwignyo, menuturkan hasil analisis secara nasional menunjukkan risiko rawan pangan terbesar ada pada karakteristik kemiskinan, pendidikan rendah, dan tidak adanya paket pelayanan stunting.
"Hal ini juga menegaskan betapa pentingnya pengentasan kemiskinan, peningkatan pendidikan, serta peningkatan pelayanan stunting sebagai bagian dalam upaya mengatasi kerawanan pangan," jelasnya saat membacakan arahan Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, dalam rilis kajian Analisis Kerawanan Pangan, di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Kamis (3/10).
Hasil analisis ini, lanjutnya, diharapkan dapat menjadi rujukan program dan kegiatan intervensi pengendalian kerawanan pangan sehingga dapat tepat sasaran. Upaya itu ditujukan untuk mewujudkan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDGs-1 menghapus kemiskinan dan SDGs-2 mengakhiri kelaparan.
"Indonesia berkomitmen untuk mewujudkan 17 target dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDGs-1, menghapus kemiskinan dan SDGs-2, mengakhiri kelaparan," ujar Nyoto.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya